Menlu Paparkan 3 Fokus Diplomasi RI 2020: Perlindungan WNI hingga Atasi Pandemi

6 Januari 2021 16:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam press briefing virtual, Jumat (7/8) Foto: Kemlu RI
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam press briefing virtual, Jumat (7/8) Foto: Kemlu RI
ADVERTISEMENT
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan pernyataan pers tahunan pada Rabu (1/6/2021). Salah satu hal yang dipaparkan Retno dalam pidato tahunannya adalah fokus diplomasi yang dilakukan pada 2020 lalu.
ADVERTISEMENT
Ada tiga poin fokus diplomasi RI pada 2020. Pertama, penguatan perlindungan Warga Negara Indonesia di luar negeri, kedua mendukung upaya mengatasi pandemi, dan ketiga terus berkontribusi bagi perdamaian dan stabilitas dunia.
Untuk penguatan perlindungan WNI, Menlu Retno mengatakan selama 2020 sebanyak lebih dari 54 ribu kasus telah berhasil ditangani. Angka ini meningkat lebih dari 100% dari 2019.
Selain itu, dalam fokus perlindungan WNI, Kemlu juga telah berhasil memulangkan sebanyak 172 ribu WNI bermasalah dan menangani WNI terpapar COVID-19 di luar negeri.
“Lebih dari setengah juta sembako telah diberikan, lebih dari 2.400 WNI yang terpapar (corona) di luar negeri didampingi, 17 WNI telah dibebaskan dari hukuman mati, 4 sandera telah dibebaskan, dan Rp 103,8 miliar hak finansial WNI/PMI telah diperjuangkan,” ucap Retno dalam pidato virtualnya.
KBRI Lima pulangkan ABK terlantar di Peru. Foto: KBRI Lima
Sedangkan untuk refocusing prioritas yang kedua yaitu penanganan pandemi, Kemlu membantu perolehan sertifikasi ISO oleh sejumlah perusahaan dalam negeri untuk bahan APD.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Kemlu juga bergerak untuk mengupayakan Indonesia dalam produksi obat-obatan dan bahan baku obat.
“Selain memenuhi kebutuhan jangka pendek, diplomasi juga bergerak mendukung ketahanan dan kemandirian nasional di bidang kesehatan,” kata Menlu Retno soal kegiatan di aspek kesehatan.
Menlu RI Retno Marsudi saat hadiri KTT ASEAN-PBB dan RCEP secara virtual, Minggu (15/11). Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
Terakhir, dalam kontribusi perdamaian dan stabilitas dunia, Menlu Retno mengatakan bahwa Indonesia telah mendorong WHO untuk membentuk mekanisme ketahanan dan kesiapsiagaan untuk menghadapi pandemi melalui Kesepakatan ASEAN.
“Sebagai Ketua Badan Sektor Kesehatan ASEAN periode 2020-2022, Indonesia akan terus memastikan implementasi berbagai kesepakatan ASEAN dalam merespon pandemi COVID-19,” tutur Retno.
Dia menambahkan, dalam kontribusi perdamaian dan stabilitas dunia, Kemlu mendukung penguatan peran perempuan dalam mitigasi pandemi dan pemulihan ekonomi, pembentukan Afghanistan-Indonesia Women Solidarity Network dan pembentukan Southeast Asian Network of Women Peace Negotiators and Mediators.
ADVERTISEMENT
"Keanggotaan Indonesia telah dijalankan secara optimal untuk perdamaian dan stabilitas dunia. Indonesia terus memperkokoh karakter dan kepemimpinannya dengan mengedepankan prinsip kemanusiaan untuk menghindari korban sipil di wilayah konflik, mengedepankan peran sebagai bridge builder, dan memegang teguh prinsip inklusivitas dan transparansi," ucap Menlu Retno.