Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo menegaskan, pemerintahannya tengah bersiap untuk mengambil tindakan militer demi menghentikan krisis di Venzuela.
ADVERTISEMENT
"Presiden (Donald Trump) sudah sangat jelas dan selalu konsisten, aksi militer (di Venezuela) sangat mungkin," sebut Pompeo seperti dikutip dari AFP, Kamis (2/5).
"Jika itu dibutuhkan, maka Amerika Serikat akan melakukan itu," ucap Pompeo.
Meski demikian, AS tidak menjadikan opsi militer sebagai prioritas. Mereka lebih memilih transisi kekuasaan yang damai dibanding pengerahan kekuatan militer.
Oleh sebab itu, Presiden Venezuela Nicolas Maduro diminta untuk mundur agar pemilu untuk memilih pemimpin baru bisa segera dihelat.
Di tempat terpisah Penasihat Keamanan AS John Bolton dalam wawancaranya dengan CNN menyatakan, Pompeo telah menghubungi Menlu Rusia Sergei Lavrov untuk membahas krisis di Venezuela.
Dalam komunikasi tersebut, Pompeo menuduh Rusia dibantu Kuba menghalangi pergantian rezim di Venezuela meski unjuk rasa besar telah terjadi.
Pada Selasa 30 April 2019 hingga Rabu 1 Mei 2019, kerusuhan besar pecah di jalanan ibu kota Caracas. Maduro menuduh kerusuhan merupakan bagian kudeta terhadap dirinya.
ADVERTISEMENT
Maduro turut menuduh kudeta tersebut didalangi oleh pemimpin kudeta yang mengklaim sebagai presiden tandingan, Juan Guaido.