Menlu Pompeo: Aksi Militer AS di Venezuela Sangat Mungkin Terjadi

2 Mei 2019 11:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menlu AS Mike Pompeo Foto: REUTERS/Carlos Barria
zoom-in-whitePerbesar
Menlu AS Mike Pompeo Foto: REUTERS/Carlos Barria
ADVERTISEMENT
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo menegaskan, pemerintahannya tengah bersiap untuk mengambil tindakan militer demi menghentikan krisis di Venzuela.
ADVERTISEMENT
"Presiden (Donald Trump) sudah sangat jelas dan selalu konsisten, aksi militer (di Venezuela) sangat mungkin," sebut Pompeo seperti dikutip dari AFP, Kamis (2/5).
"Jika itu dibutuhkan, maka Amerika Serikat akan melakukan itu," ucap Pompeo.
Meski demikian, AS tidak menjadikan opsi militer sebagai prioritas. Mereka lebih memilih transisi kekuasaan yang damai dibanding pengerahan kekuatan militer.
Ilustrasi Tentara AS Foto: Reuters/Goran Tomasevic
Oleh sebab itu, Presiden Venezuela Nicolas Maduro diminta untuk mundur agar pemilu untuk memilih pemimpin baru bisa segera dihelat.
Di tempat terpisah Penasihat Keamanan AS John Bolton dalam wawancaranya dengan CNN menyatakan, Pompeo telah menghubungi Menlu Rusia Sergei Lavrov untuk membahas krisis di Venezuela.
Dalam komunikasi tersebut, Pompeo menuduh Rusia dibantu Kuba menghalangi pergantian rezim di Venezuela meski unjuk rasa besar telah terjadi.
Tentara naik di atas mobil dengan pendukung pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido. Foto: REUTERS / Carlos Eduardo Ramirez
Pada Selasa 30 April 2019 hingga Rabu 1 Mei 2019, kerusuhan besar pecah di jalanan ibu kota Caracas. Maduro menuduh kerusuhan merupakan bagian kudeta terhadap dirinya.
ADVERTISEMENT
Maduro turut menuduh kudeta tersebut didalangi oleh pemimpin kudeta yang mengklaim sebagai presiden tandingan, Juan Guaido.