Menlu Retno: AS Komitmen Kelola Kompetisi dengan China Secara Bertanggung Jawab

20 September 2023 15:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden AS Joe Biden berbicara saat Sidang Majelis Umum PBB di New York City, Amerika Serikat, Selasa (21/9/2021). Foto: Eduardo Munoz/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Presiden AS Joe Biden berbicara saat Sidang Majelis Umum PBB di New York City, Amerika Serikat, Selasa (21/9/2021). Foto: Eduardo Munoz/Reuters
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kompetisi antara dua negara adidaya yang telah lama saling 'rebutan' pengaruh di panggung geopolitik dunia, China dan Amerika Serikat, dibahas dalam Sidang Majelis Umum PBB.
ADVERTISEMENT
Adapun kegiatan tahunan tersebut diselenggarakan mulai pekan ini di New York. Indonesia selaku anggota PBB diwakili oleh Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi — Presiden Joko Widodo absen.
Dalam keterangan persnya, Retno mengatakan isu soal rivalitas antara Washington dan Beijing dibahas di sesi debat umum (general debate) antara Presiden AS Joe Biden dengan Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva.
Dikatakan bahwa Biden menyampaikan komitmen AS untuk bersaing secara sehat dengan China — khususnya di sektor perdagangan tanpa melalaikan tanggung jawab.
Menurut Retno, Biden juga setuju bahwa dalam menyikapi rivalitas yang menajam dengan China perlu dilakukan de-risking, bukan de-coupling.
"AS berkomitmen untuk mengelola kompetisi dengan China secara bertanggung jawab. Pendekatan yang digunakan adalah derisking bukan decoupling," ujar Retno.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari situs web resmi Kementerian Luar Negeri AS, de-risking mengacu pada fenomena saat suatu lembaga keuangan mengakhiri atau membatasi relasi bisnis untuk menurunkan risiko.
Layar yang menampilkan pertemuan virtual Presiden Amerika Serikat Joe Biden dengan Presiden China Xi Jinping di sebuah restoran di Beijing, China. Foto: Tingshu Wang/REUTERS
Sementara de-coupling, mengacu pada berkurangnya rasa saling ketergantungan antara dua negara. Seperti pendahulunya, eks Presiden Donald Trump, Biden juga percaya bahwa AS harus 'de-coupling' dengan China untuk mengurangi ketergantungan secara ekonomi.
AS juga disebut bersedia bekerja sama dengan China dalam mengatasi tantangan global termasuk perubahan iklim. Sebab, tantangan itu tak akan bisa dihadapi jika kedua negara tidak berkolaborasi.
Biden, menurut Retno, juga menyampaikan bahwa AS berkomitmen untuk bekerja sama dengan negara-negara lain dalam menghadapi tantangan global dan menciptakan kemakmuran.
"Presiden Biden juga menegaskan kerja sama dan kemitraan menjadi kunci untuk mengatasi tantangan global karena tidak ada satupun negara yang sanggup menghadapi sendirian," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Adapun rivalitas antara China dan AS dalam menyebarkan pengaruh sangat jelas terlihat di kawasan Indo-Pasifik — terutama soal Taiwan dan klaim tumpang tindih Beijing atas perairan Laut China Selatan.