Menlu Retno Benarkan Rencana Pergi ke Myanmar Setelah dari Thailand, tapi Batal

24 Februari 2021 20:43 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam press briefing virtual, Jumat (7/8) Foto: Kemlu RI
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam press briefing virtual, Jumat (7/8) Foto: Kemlu RI
ADVERTISEMENT
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi membenarkan kabar yang beredar bahwa dia merencanakan perjalanan ke Naypitaw, Myanmar, setelah melawat ke Bangkok, Thailand. Namun, rencana itu batal.
ADVERTISEMENT
Dalam rencana perjalanan itu, Menlu Retno hendak menyampaikan pesan dan posisi Indonesia secara langsung kepada pihak berwenang di Myanmar.
"Setelah dari Bangkok, memang terdapat rencana bagi saya untuk melakukan kunjungan ke Naypitaw untuk secara langsung dapat menyampaikan pesan dan posisi Indonesia, menyampaikan pesan dunia internasional, dan sampaikan harapan penyelesaian masalah," ucap Menlu Retno melalui keterangan pers virtual dari Bangkok, Rabu (24/2).
Retno menjelaskan, perjalanan ke Myanmar batal direalisasikan sesuai rencana.
"Namun demikian, rencana kunjungan terpaksa ditunda. Penundaan ini tidak menyurutkan niat menjalin komunikasi dengan semua pihak di Myanmar, sekali lagi dengan semua pihak di Myanmar, termasuk dengan pihak militer Myanmar dan pihak CRPH (Committee of Representing Pyidaungsu Hluttaw)," jelas Retno.
ADVERTISEMENT
Menurut dokumen perjalanan yang dimiliki otoritas transportasi Myanmar, Retno direncanakan terbang ke Myanmar pada Kamis (25/2) pagi dan kembali beberapa jam setelahnya.
Sementara itu, Retno berkunjung ke Bangkok pada 23-25 Februari. Retno bertemu Menlu yang juga Deputi PM Thailand. Dikabarkan juga dia bertemu dengan Menlu Myanmar Wunna Maung Lwin yang sedang bertandang ke Bangkok untuk membahas krisis di negerinya.
Menlu Myanmar, Wunna Maung Lwin. Foto: Hoang Dinh Nam/AFP
Menlu Retno tidak menyampaikan alasannya menunda perjalanan ke Myanmar, negara yang berbatasan darat dengan Thailand.
Namun, menurut Jubir Kemlu Teuku Faizasyah, hal ini dilakukan berdasarkan pertimbangan mengenai situasi di Myanmar dan konsultasi dengan sejumlah negara ASEAN lainnya.
"Rencana ini disusun dengan terus mempertimbangkan perkembangan situasi di Myanmar. Dengan melihat perkembangan yang ada saat ini dan setelah berkonsultasi dengan sejumlah negara ASEAN lainnya, saat ini bukan merupakan waktu tepat untuk melakukan kunjungan ke Myanmar," ucap Faizasyah dalam keterangan pers virtual Kemlu pada Rabu (24/2).
ADVERTISEMENT