Menlu Retno: China Pegang Peran Penting Dalam Vaksinasi COVID-19 Dunia

7 Juni 2021 19:15 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi bersama Menlu China, Wang Yi. Foto: Twitter/MenluRI
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi bersama Menlu China, Wang Yi. Foto: Twitter/MenluRI
ADVERTISEMENT
Sebagai salah satu negara produsen vaksin COVID-19 terbesar di dunia, China sangat memegang peranan penting untuk berkontribusi mempercepat program vaksinasi dunia.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri RI, Retno L Marsudi. Menurut Retno, dengan memasukkan dua vaksin COVID-19 produksi China ke dalam skema COVAX facility, akan semakin banyak negara penerima dosis vaksin dengan jumlah yang mencukupi.
“RRT (Republik Rakyat Tiongkok/China) dalam hal ini memainkan peran yang sangat penting dalam meningkatkan kerja sama vaksin,” ujar Retno dalam jumpa pers Pertemuan Menlu ASEAN-RRT di Chongqing, China, Senin (7/6).
“Dengan telah diterimanya EUL (izin darurat penggunaan) WHO bagi Sinovac dan Sinopharm, maka diharapkan RRT dapat melakukan kerja sama doses sharing, termasuk melalui COVAX facility,” lanjutnya.
Diketahui, vaksin COVID-19 yang diproduksi oleh perusahaan Sinopharm di China telah menerima EUL dari WHO pada 7 Mei lalu. Vaksin ini telah digunakan di banyak negara dunia, salah satunya adalah Indonesia untuk program Vaksin Gotong Royong.
ADVERTISEMENT
Vaksin Sinovac juga baru saja menerima EUL dari WHO pada 2 Juni lalu, sekitar sebulan usai Sinopharm menerima izin yang serupa. Sinovac juga sudah digunakan oleh banyak negara dunia, salah satunya adalah Indonesia dan Brasil.
COVAX saat ini hanya menggunakan vaksin yang telah disetujui oleh WHO, sehingga dengan mengantongi EUL, kedua vaksin buatan perusahaan China itu akan mampu dilibatkan dalam COVAX facility, sebuah skema yang membantu distribusi vaksin secara merata di dunia yang dipimpin GAVI dan WHO.