Menlu Retno Sebut Lebanon is Another Gaza

16 Oktober 2024 10:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan kondisi di Lebanon saat ini semakin mirip dengan Gaza. Dalam talkshow Info A1 bersama kumparan, Retno menyebut Lebanon sebagai “another Gaza.”
ADVERTISEMENT
“Kalau dalam bahasa kita, Lebanon is another Gaza. Dan ini termasuk pernyataan saya di Sidang Majelis Umum PBB kemarin,” ungkap Retno, menyoroti betapa seriusnya situasi di Lebanon.
Retno menegaskan pentingnya agar kondisi seperti ini tidak menjadi “kenormalan baru.”
“Jadi, ada negara yang dia mau melakukan apa pun, boleh. Melewati batas-batas teritori, melewati asas-asas kemanusiaan, melewati apa yang ada di UN Charter. Jangan sampai itu terjadi,” kritiknya terhadap sikap Israel.
"Karena kalau itu terjadi, ada kata-kata the mighty takes all. Orang yang kuat, dia akan dapat semuanya. Come on," tambah Retno.
Menlu Retno Marsudi berpidato saat forum SOFT di PBB New York, Amerika Serikat, Senin (23/9/2024). Foto: X/ @Menlu_RI
Dalam Sidang Majelis Umum PBB pada 28 September lalu, Retno dengan konsisten membela kemerdekaan Palestina dan mendukung solusi dua negara sebagai jalan terbaik untuk menyudahi konflik Israel-Palestina. Ia menyampaikan bahwa Indonesia selalu berdiri bersama Palestina.
ADVERTISEMENT
“Saat saya bicara, lebih dari 41 ribu orang tewas di Gaza, sementara situasi di Tepi Barat semakin memburuk,” ucap Retno dalam pidatonya.
Masih sama seperti pernyataannya di hadapan Majelis PBB, dalam diskusi bersama kumparan, Retno juga menyampaikan kritiknya terhadap Dewan Keamanan PBB, mempertanyakan kapan tindakan nyata akan diambil.
Praktisi Politik Gus Ipang bersama Pemimpin Redaksi kumparan Arifin Asydhad mewawancara Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam Program Info A1 kumparan di Gedung Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Senin (14/10/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
“PBB kan didirikan bukan untuk itu. PBB didirikan tahun 1945 pasca-Perang Dunia Kedua. Dunia hancur. Kita ingin bangun dunia yang lebih baik untuk semua. And then again, we are facing situasi seperti saat ini,” tutur Retno.
Retno mendesak Dewan Keamanan untuk segera menghentikan impunitas Israel yang terus melanggar hukum internasional, demi menghentikan penderitaan warga Palestina dan menjaga stabilitas regional.