Menlu Retno Ungkap Fokus Utama Indonesia saat Jadi Ketua ASEAN pada 2023

27 September 2022 13:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menlu Retno Marsudi menyampaikan pidato dalam Sidang Majelis Umum ke-77 PBB di New York, Amerika Serikat, Senin (26/9). Foto: Kemlu RI
zoom-in-whitePerbesar
Menlu Retno Marsudi menyampaikan pidato dalam Sidang Majelis Umum ke-77 PBB di New York, Amerika Serikat, Senin (26/9). Foto: Kemlu RI
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi tegaskan perdamaian dan stabilitas akan menjadi prioritas kepemimpinan Indonesia di ASEAN. RI akan memimpin blok 10 negara di Asia Tenggara itu sepanjang 2023 mendatang.
ADVERTISEMENT
Dalam pidato di Sidang Majelis Umum PBB ke-77 di New York, Retno menyinggung banyaknya perang proksi antar negara-negara besar telah mempengaruhi sistem internasional.
Namun, Retno menegaskan ASEAN menolak menjadi pion dalam 'perang dingin' baru saat ini.
Seorang petugas keamanan berjalan melewati bendera negara-negara ASEAN di gedung sekretariat ASEAN di Jakarta, Selasa (20/4). Foto: BAY ISMOYO / AFP
“Sebaliknya, kami secara aktif mempromosikan paradigma kolaborasi dengan semua negara,” kata Retno dikutip dari kemlu.go.id, Senin (27/09).
Komitmen Indonesia jelang kepemimpinannya di ASEAN tahun depan yaitu memperkuat sentralitas ASEAN dalam pembentukan tatanan regional Indo-Pasifik, menempa persatuan sebagai lokomotif perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran.
Indonesia juga menjamin ASEAN menjadi bagian yang penting bagi masyarakat, regional, bahkan global.
Selain itu, Retno juga menyinggung komitmen ASEAN dalam penanganan situasi di Myanmar. Di tengah kurangnya komitmen junta militer Myanmar dalam melaksanakan Konsensus Lima Poin, ASEAN akan terus bergerak untuk mewujudkan perdamaian di Negeri 1000 Pagoda tersebut.
ADVERTISEMENT
“Dukungan masyarakat internasional, khususnya negara tetangga Myanmar, sangat penting untuk menghidupkan kembali demokrasi di Myanmar,” jelas Retno.
Selain memperkuat ASEAN, Indonesia juga akan terus memperkuat kerja sama dengan negara-negara Pasifik, khususnya dalam tantangan perubahan iklim.
“Sebagai negara Pasifik, kami ingin melihat Pasifik sebagai bagian integral dari Indo-Pasifik yang damai, adil, dan sejahtera,” pungkas Retno.
Penulis: Thalitha Yuristiana.