Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Menlu Selandia Baru ke Istiqlal, Kenang Bantuan RI saat Pembantaian Christchurch
14 Maret 2024 17:10 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Wakil PM Selandia Baru Winston Peters mengunjungi Masjid Istiqlal pada Kamis (14/3). Lawatan itu ditujukan untuk mengenang genosida di dua masjid Selandia Baru pada 2019 lalu.
ADVERTISEMENT
Peristiwa pembantaian di dua masjid di Selandia Baru pada 15 Maret 2019 menewaskan 51 orang. Saat melawat ke Istiqlal Peters menyebut peristiwa di Christchurch sebagai tragedi terorisme.
"Kami memulai dengan kunjungan ke masjid terbesar, masjid ketiga (keempat) terbesar di dunia, masjid terbesar di Indonesia, untuk memperingati tragedi terorisme tragis yang terjadi dari sumber di luar negeri di Selandia Baru lima tahun yang lalu," ujar Peters usai bertemu Menlu Retno Marsudi di kantor Kemlu.
Peters yang baru menjabat November lalu itu juga menyampaikan apresiasinya terhadap bantuan Indonesia di masa pasca-tragedi penyerangan masjid tersebut.
"Kami pikir sudah waktunya untuk kembali ke Indonesia untuk menghormati organisasi yang memberikan bantuan luar biasa kepada kami saat kejadian yang terjadi. Dan setelah acara itu, pada tanggal 15 Maret, kami langsung datang ke Indonesia untuk berbicara dengan Kementerian Luar Negeri," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Peters juga menjelaskan pentingnya kerja sama antar-negara yang mengedepankan toleransi. Ia berharap dapat terus bekerja sama ketika masalah-masalah kritis seperti terorisme terjadi.
Pertemuan bilateral Retno dan Peters usai lawatan dari Istiqlal ditujukan pula untuk memperkuat hubungan bilateral dua negara. Kedua Menlu juga membahas perang di Gaza
"Kami juga membahas situasi di Palestina. Mengingat rekam jejak Selandia Baru dalam isu hak asasi manusia, saya yakin Selandia Baru juga mempunyai keprihatinan serupa terhadap krisis kemanusiaan di Palestina," kata Retno.