Menlu soal Evakuasi WNI Batal Pakai Pesawat Sipil: Kondisi di Lapangan Berubah

21 Agustus 2021 5:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menlu RI Retno Marsudi didampingi Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto saat menyambut evakuasi WNI dari Afghanistan di Bandara Halim Perdanakusuma. Foto: Kemlu RI
zoom-in-whitePerbesar
Menlu RI Retno Marsudi didampingi Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto saat menyambut evakuasi WNI dari Afghanistan di Bandara Halim Perdanakusuma. Foto: Kemlu RI
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Rencana evakuasi WNI dari Kabul Afghanistan semula menggunakan pesawat sipil. Namun belakangan opsi berubah, akhirnya Pesawat TNI AU yang digunakan.
ADVERTISEMENT
Menlu Retno Marsudi mengatakan, alasan penggantian rencana penggunaan pesawat ini dikarenakan kondisi di Kabul yang berubah. Diketahui, saat ini Kabul sudah dalam penguasaan Taliban.
Meski demikian, Retno tak menjelaskan detail terkait situasi yang ia maksud.
"Awalnya evakuasi direncanakan dilakukan menggunakan pesawat sipil. Namun demikian di tengah jalan rencana tersebut harus kita sesuaikan karena kondisi lapangan yang berubah," kata Retno dalam keterangan persnya, Sabtu (21/8).
Retno menjelaskan, penggunaan Pesawat TNI AU diputuskan usai menggelar rapat koordinasi dengan Marsekal Hadi Tjahjanto. Semua perkembangan itu, dilaporkan kepada Presiden Jokowi.
"Sesuai koordinasi dengan Panglima TNI, maka diputuskan evakuasi menggunakan pesawat militer," kata dia.
Suasana didalam pesawat yang mengevakuasi WNI dari Afghanistan saat tiba di Bandara Halim Perdanakusuma. Foto: Kemlu RI
Sempat Terkendala
Pesawat TNI AU berangkat pada 18 Agustus 2021. Namun, evakuasi tak berjalan mulus dan sempat tertahan di Islamabad selama 2 hari sebelum bisa masuk ke Kabul.
ADVERTISEMENT
Namun demikian, kata Retno, dengan diplomasi yang kuat pesawat akhirnya mendapatkan izin mendarat sehingga bisa melakukan evakuasi dari bandara tersebut.
"Proses ini benar-benar, sebuah proses yang tidak mudah dan memerlukan koordinasi yang kuat," kata Retno.
Saat ini, pesawat tersebut telah berhasil landing di Jakarta membawa 26 WNI serta 7 WNA dengan selamat. Mereka semua akan menjalani isolasi protokol COVID-19.