Menlu soal Konflik Iran-AS: Dampaknya pada Dunia

8 Januari 2020 14:20 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rudal Iran yang ditembakkan ke pangkalan udara koalisi pimpinan Amerika Serikat di Irak. Foto: Iran Press / via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Rudal Iran yang ditembakkan ke pangkalan udara koalisi pimpinan Amerika Serikat di Irak. Foto: Iran Press / via REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan perseteruan Iran dan Amerika Serikat tidak hanya akan berdampak buruk bagi kedua negara. Menurutnya, imbas perseteruan akan dirasakan seluruh negara di dunia.
ADVERTISEMENT
“Dampaknya pasti akan dirasakan baik oleh kawasan, maupun oleh dunia, termasuk ekonomi dunia, yang tanpa terjadinya eskalasi, sudah cukup tertekan saat ini,” kata Retno di kantor Kemlu RI, Jakarta Pusat, Rabu (8/1).
Ketegangan antara Iran dan AS ikut menarik perhatian khusus dari pemerintah Indonesia. Sebab, ada sekitar 850 WNI tinggal di Irak dan 474 WNI --20 di antaranya diaspora RI-- di Iran.
“Kalau bicara mengenai masalah concern, kami sangat concern terhadap perkembangan situasi yang terjadi saat ini. Dan concern ini sudah kami sampaikan kepada pihak AS dan Iran,” ujar Retno.
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi. Foto: AFP/SONNY TUMBELAKA
“Kami berharap, semua pihak yang terkait dapat menahan diri sehingga tidak terjadi eskalasi yang lebih buruk lagi. Karena kita tahu, kalau terjadi eskalasi yang lebih tinggi maka dampaknya tidak akan dapat terlokalisir,” sambungnya.
ADVERTISEMENT
Retno segera menggelar rapat koordinasi bersama para duta besar RI di Teheran, Baghdad, serta perwakilan tetap di New York guna membahas perkembangan di kawasan Iran dan Irak. Rapat ini diadakan untuk menentukan langkah apa yang akan diambil Indonesia, khususnya untuk perlindungan WNI.
RI juga tengah mempersiapkan rencana kontingensi untuk mengantisipasi kemungkinan memburuknya situasi di Timur Tengah. Salah satu mengevakuasi ratusan WNI dari Iran dan Irak jika ketegangan tak kunjung mereda.
Contingency plan sudah dimatangkan sejak satu minggu kemarin. Begitu ada kejadian, kami sudah berkoordinasi dengan para duta besar kami di luar untuk menyusun contingency plan demi mengantisipasi jika terjadi peningkatan eskalasi,” kata Retno.
Ketegangan antara Iran dan AS merupakan buntut kematian Jenderal Qassem Soleimani dan Komandan Tinggi Irak Abu Mahdi al-Muhandis. Qassem Soleimani terbunuh oleh serangan drone AS di dekat bandara Baghdad pada akhir pekan lalu.
ADVERTISEMENT
Kematian Soleimani membuat Iran berkabung besar. Massa turun ke jalan, di antaranya di ibu kota Teheran, Qom, Mashad, dan Ahvaz.
Diberitakan AFP, Iran menembakkan 9 roket ke pangkalan udara Irak di wilayah barat, pada Rabu (8/1) pagi. Sumber keamanan mengungkapkan pangkalan udara tersebut merupakan markas militer AS dan koalisinya.