Menlu Sugiono Pidato di PBB, Singgung 50 Staf UNRWA Tewas Tragis di Gaza
22 September 2025 9:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
Menlu Sugiono Pidato di PBB, Singgung 50 Staf UNRWA Tewas Tragis di Gaza
Sugiono menekankan pentingnya perlindungan terhadap pekerja kemanusiaan yang kerap menjadi korban di zona konflik.kumparanNEWS

ADVERTISEMENT
Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, menghadiri side event peluncuran Deklarasi Global Pelindungan Personel Kemanusiaan di Markas Besar PBB, New York, Sabtu (21/9).
ADVERTISEMENT
Sugiono menekankan pentingnya perlindungan terhadap pekerja kemanusiaan yang kerap menjadi korban di zona konflik.
"Di Gaza saja tahun ini, lebih dari satu dari setiap 50 staf UNRWA tewas secara tragis. Ini adalah jumlah korban jiwa personel PBB tertinggi dalam sejarah. Dan sayangnya, angka-angka global juga menunjukkan bahwa insiden semacam itu tidak menurun," kata Sugiono.
Menurutnya angka tersebut tidak boleh dipandang sekadar statistik. Sugiono menuturkan, mereka yang tewas adalah para pelayan kemanusiaan.
"Setiap pekerja kemanusiaan yang gugur lebih dari sekadar nama. Mereka adalah individu-individu luar biasa yang mengorbankan nyawa mereka untuk melayani kemanusiaan. Pengorbanan mereka mengingatkan kita bahwa pekerjaan kemanusiaan tidak hanya mulia, tetapi juga penuh bahaya," ujarnya.
Sugiono menekankan perlunya komitmen kolektif untuk melindungi pekerja kemanusiaan. Menurutnya, tidak ada alasan bagi mereka menjadi sasaran di lapangan.
ADVERTISEMENT
"Yang Mulia, para pekerja kemanusiaan tidak boleh menjadi sasaran. Dan kehormatan terbesar yang dapat kita berikan kepada mereka yang telah gugur adalah memastikan misi mereka terus berlanjut melalui komitmen yang lebih kuat terhadap perdamaian, kerja sama internasional yang lebih erat, dan kepatuhan yang teguh pada prinsip-prinsip kemanusiaan," ucap dia.
Lebih lanjut, Sugiono menyebut, deklarasi yang baru diluncurkan ini bukan hanya soal penandatanganan, tetapi juga soal implementasi nyata.
"Hari ini, kita memiliki sebuah deklarasi di tangan, siap untuk ditandatangani. Namun, tanggung jawab kita tidak berakhir dengan penandatanganan. Kita harus berkomitmen pada implementasinya secara penuh dan efektif," tandas dia.
