Menlu Sugiono: Sistem Multilateral Sudah Tak Fit for Purpose, Ada Standar Ganda

2 Desember 2024 12:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana rapat komisi I DPR RI bersama Kementerian Luar Negeri di gedung Parlemen, Jakarta pada Senin (2/12/2024). Foto: Abid Raihan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana rapat komisi I DPR RI bersama Kementerian Luar Negeri di gedung Parlemen, Jakarta pada Senin (2/12/2024). Foto: Abid Raihan/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Luar Negeri Sugiono menyebut, banyak negara berpendapat jika sistem multilateral sudah tidak cocok dengan tujuannya atau tidak fit for purpose.
ADVERTISEMENT
Sistem multilateral adalah proses pengorganisasian hubungan antara kelompok tiga negara atau lebih. Multilateral mencakup unsur atau prinsip kualitatif tertentu yang membentuk karakter pengaturan atau lembaga.
Sugiono menuturkan, pendapat itu berasal dari negara-negara di KTT BRICS, APEC, maupun G20.
“Beberapa masukan yang kami dapatkan dari baik di KTT BRICS, APEC, maupun G20, banyak negara yang berpendapat bahwa sistem multilateral yang terjadi yang ada saat ini sudah tidak lagi fit for purpose karena adanya standar ganda yang dimiliki dan kepatuhan-kepatuhan terhadap hukum-hukum internasional yang dilanggar,” kata Sugiono dalam rapat bersama Komisi I DPR RI di Gedung Parlemen, Jakarta, pada Senin (2/12).
Menlu Sugiono menghadiri pertemuan KTT APEC di Lima, Peru, Kamis (14/11/2024). Foto: Kemlu RI
Politikus Gerindra ini menjelaskan, sikap Indonesia dalam dunia internasional akan semakin aktif dan asertif dalam reformasi multilateral.
ADVERTISEMENT
“Berkaitan dengan peningkatan pengaruh Indonesia di kawasan ini juga Indonesia akan semakin aktif dan asertif di tataran global,” tuturnya.
“Menjadi salah satu penggerak juga untuk reformasi multilateral pada isu-isu peace and security antara lain reformasi dewan keamanan PBB dan reformasi arsitektur keuangan internasional,” tambahnya.
Presiden Prabowo Subianto (tengah) didampingi Menlu Sugiono (kiri) dan Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani (kanan) melakuka anggota United States United States Indonesia Society (Usindo) di Washington DC, Amerika Serikat, Senin (11/11/2024). Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Sugiono memastikan, penguatan Indonesia di dunia internasional menjadi prioritas Kemlu.
Ia menyebut, kunjungan Presiden Prabowo ke beberapa negara beberapa waktu lalu merupakan bagian dari meningkatkan pengaruh Indonesia di dunia internasional.