Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Menlu Tinjau Gedung Merdeka Bandung: Cagar Diplomasi yang Harus Dilestarikan
14 Januari 2025 12:38 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono melakukan kunjungan ke Gedung Merdeka di Jalan Asia Afrika Nomor 65, Kota Bandung, pada Selasa (14/1). Kunjungan dilakukan guna meninjau rencana revitalisasi gedung cagar budaya tersebut oleh Kementerian Pekerjaan Umum.
ADVERTISEMENT
Sugiono tiba di Gedung Merdeka Bandung sekitar pukul 10.02 WIB. Turun dari mobil ia langsung masuk ke dalam gedung. Dia melihat papan yang menggambarkan rencana revitalisasi itu, dilanjut membicarakan konsep perbaikan.
“Saya berkunjung ke Gedung Merdeka ini dalam rangka untuk melihat kondisi dari gedung bersejarah ini,” katanya kepada wartawan di Gedung Merdeka.
“Jadi pada hari ini saya melihat kondisi gedung Asia Afrika ini dan membicarakan rencana untuk melakukan perbaikan-perbaikan,” sambungnya.
Sugiono tak menjelaskan detail kerusakan gedung yang pernah digunakan oleh para pemimpin negara dunia menggelar Konferensi Asia-Afrika 1955 itu. Namun, menurutnya, kerusakan yang terdapat di sana cukup memprihatinkan.
“Kondisinya juga sudah cukup memprihatinkan. Kerusakannya cukup intensif ya, jadi nanti akan diinventarisir secara lebih detail,” ujar dia.
Disinggung soal konsep perbaikan seperti apa yang bakal dilakukan, Menlu belum dapat berkomentar banyak. Sebab, hal tersebut baru dibicarakan pada kunjungan hari ini.
ADVERTISEMENT
Yang pasti, katanya, penyusunan rencana revitalisasi gedung akan dikerjakan secara komprehensif. Terlebih karena nilai sejarah dari gedung tersebut.
“Seperti kita ketahui bersama pada tahun 1955 gedung ini dipakai untuk konferensi negara-negara Asia Afrika. Dan semangat itu, semangat konferensi Asia Afrika tersebut masih dirasakan oleh sebagian besar negara-negara di dunia yang pada saat itu juga terlibat,” kata politikus Gerindra ini.
“Ini adalah cagar budaya dan salah satu yang menurut saya cagar diplomasi Indonesia yang harus kita pertahankan, harus kita lestarikan,” imbuhnya.