Menlunya Bakal Kunker ke Rusia, Korea Utara Uji Coba Rudal Balistik

14 Januari 2024 16:19 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Uji coba mesin bahan bakar padat baru Korea Utara untuk rudal balistik menengah dilakukan, pada tanggal 15 November 2023. Foto: KCNA/via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Uji coba mesin bahan bakar padat baru Korea Utara untuk rudal balistik menengah dilakukan, pada tanggal 15 November 2023. Foto: KCNA/via REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Korea Utara telah menembakkan rudal jarak menengah ke area lepas pantai timurnya pada Minggu (14/1). Uji coba rudal — yang diyakini adalah rudal balistik ini, berlangsung menjelang kunjungan Menteri Luar Negeri Korea Utara Choe Son-hui ke Rusia pekan depan.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, aktivitas Korea Utara dilaporkan Korea Selatan dan diberitakan di media-media Jepang. Menurut Japan Coast Guard (JCG), proyektil yang jatuh di lepas pantai timur itu merupakan rudal balistik jarak menengah.
"Proyektil tersebut tampaknya jatuh di luar zona ekonomi eksklusif Jepang," demikian bunyi laporan media Jepang NHK.
Sementara menurut pantauan militer Korea Selatan, rudal tersebut ditembakkan dari Ibu Kota Pyongyang sekitar pukul 14.55. "Seoul sedang melakukan analisis terhadap rudal ini dengan berkoordinasi dengan Amerika Serikat dan Jepang," tambahnya.
Hingga berita ini dirilis, media pemerintah Pyongyang, KCNA, belum memberikan laporan lebih lanjut mengenai uji coba rudal terbaru hari ini.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memandang peluncuran rudal balistik antarbenua Hwasong-18 saat gelar latihan di lokasi yang tidak diketahui pada 18 Desember 2023. Foto: Dok. KCNA melalui REUTERS
Lebih jauh, pada November lalu, Korea Utara melaporkan militernya telah berhasil melakukan uji coba mesin bahan bakar padat baru yang dirancang untuk rudal balistik jarak menengah.
ADVERTISEMENT
Di bulan berikutnya, Korea Utara kembali melaporkan telah berhasil menguji coba rudal balistik antarbenua terbarunya. Seluruh aktivitas uji coba senjata Korea Utara yang semakin rutin dilakukan ini adalah bentuk persiapan Pyongyang terhadap kemungkinan perang nuklir dengan musuh-musuh bebuyutannya — Korea Selatan dan Amerika Serikat.
Korea Utara bahkan bersumpah tidak akan bersatu lagi dengan Korea Selatan — yang mana keduanya secara teknis masih berperang. Sebab, sejak Perang Korea diakhiri oleh gencatan senjata pada 1953, sampai sekarang tidak ada perjanjian damai yang disepakati kedua negara.

Kunjungan Menlu Korea Utara ke Rusia

Terlepas dari ketegangan yang terjadi dengan negara-negara tetangga di Pasifik, Korea Utara masih memiliki sekutu dekat yaitu Rusia. Korea Utara dan Rusia yang sama-sama menjadi sasaran bertubi-tubi sanksi Barat itu telah menjalin hubungan yang semakin dekat.
ADVERTISEMENT
Uji coba rudal terbaru ini berlangsung, menjelang kunjungan Menteri Luar Negeri Korea Utara Choe Son-hui ke Rusia yang dijawalkan pada Senin (15/1) besok hingga Rabu (17/1).
Menteri Luar Negeri Korea Utara Choe Son Hui (tengah) tiba untuk konferensi pers di hotel Melia di Hanoi pada 1 Maret 2019. Foto: Huy Phong / AFP
Menurut laporan KCNA, lawatan Choe ke Moskow atas undangan dari mitranya Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov. Tidak dijelaskan pembahasan apa saja yang tercakup dalam agenda lawatan Choe.
Adapun pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, telah mengunjungi Timur Jauh Rusia pada September lalu. Dalam kunjungan selama 6 hari — lawatan pertamanya ke luar negeri sejak era pandemi, Kim bertemu dengan Presiden Vladimir Putin dan sepakat meningkatkan kerja sama militer.
Para pengamat Barat berpendapat kunjungan Kim ke Rusia adalah untuk saling bertukar teknologi dan menjual persenjataan. Namun, klaim itu dibantah oleh kedua negara.
ADVERTISEMENT