Menpora Minta Klarifikasi ke BPIP soal Paskibraka Perempuan Wajib Copot Jilbab

14 Agustus 2024 10:59 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
Sebanyak 76 pelajar menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Tahun 2024 di Istana Negara, Ibu Kota Nusantara (IKN), Rabu (14/8/2024). Tak ada anggota perepuan yang memakai jilbab. Foto: X/ @jokowi
zoom-in-whitePerbesar
Sebanyak 76 pelajar menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Tahun 2024 di Istana Negara, Ibu Kota Nusantara (IKN), Rabu (14/8/2024). Tak ada anggota perepuan yang memakai jilbab. Foto: X/ @jokowi
ADVERTISEMENT
Kabar anggota Paskibraka 2024 yang perempuan wajib copot jilbab menyeruak. Isu ini ramai menjadi pembahasan publik.
ADVERTISEMENT
Sejumlah foto juga menyebar di media sosial, tak ada Paskibraka perempuan 2024 yang berhijab. Padahal diketahui ada beberapa daerah yang perwakilan Paskibraka perempuannya mengenakan jilbab.
Dalam acara pengukuhan Paskibra 2024 dan foto bersama Presiden Jokowi di Istana Negara IKN, Kaltim, pada Selasa kemarin, terlihat tak ada satu pun yang berjilbab. Termasuk wakil dari Aceh - provinsi yang menerapkan syariat Islam.
Menpora Dito Ariotedjo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (1/8). Foto: Zamachsyari/kumparan
Keriuhan di publik ini ditangkap Menpora Dito Ariotedjo. Tim dari Kemenpora akan meminta klarifikasi ke BPIP sebagai badan pembina dari Paskibraka.
"Kami sedang meminta klarifikasi BPIP," kata Dito yang dikonfirmasi kumparan, Rabu (14/8).
Presiden Joko Widodo menyematkan lencana kepada anggota Paskibraka 2024 asal Sumatera Utara Violetha Agryka Sianturi dalam pengukuhan Paskibraka Tingkat Pusat 2024 di Istana Negara, Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Selasa (13/8/2024). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
Dito akan segera memberikan hasil konfirmasinya. Dia menegaskan sepenuhnya Paskibraka ada di bawah pembinaan BPIP.
"Paskibraka full dibina BPIP, bukan Kemenpora," tegas Dito.
ADVERTISEMENT
Dito berharap, isu yang menyeruak dan ramai di media sosial tak benar soal larangan jilbab ini.
"Semoga hanya sebatas kesalahan informasi," tutupnya.