Menristek: Alat GeNose UGM Lebih Akurat dan Lebih Murah dari PCR Corona

12 Oktober 2020 12:29 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Alat deteksi COVID-19 lewat hembusan napas atau GeNose buatan UGM. Foto: UGM
zoom-in-whitePerbesar
Alat deteksi COVID-19 lewat hembusan napas atau GeNose buatan UGM. Foto: UGM
ADVERTISEMENT
Indonesia tengah mengembangkan inovasi dalam negeri terkait dengan alat pendeteksi virus corona. Salah satunya yakni buatan Universitas Gadjah Mada (UGM), yang disebut GeNose.
ADVERTISEMENT
GeNose merupakan alat pendeteksi virus corona berbasis teknologi kecerdasan buatan. Alat ini disebut bisa mendeteksi COVID-19 melalui hembusan napas orang yang terinfeksi.
Menristek Bambang Brodjonegoro berharap GeNose ini bisa jadi salah satu solusi untuk mengurangi ketergantungan terhadap PCR test dalam screening orang terjangkit corona.
Bambang menyebut, GeNose bisa mendapatkan hasil tes corona dengan lebih cepat dan murah dibandingkan dengan PCR test.
"GeNose ini intinya mendeteksi keberadaan virus COVID dengan hembusan napas. Dan ini pendekatannya bisa menghasilkan upaya screening dan juga deteksi yang lebih cepat, tidak sampai dua menit, setelah kita menyimpan embusan napas kita dan kemudian jauh lebih murah dan satu lagi, juga lebih akurat," kata Bambang, Senin (12/10).
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia, Bambang Brojo. Foto: Facebook/@Bambang Brojo
Bambang menyebut, GeNose telah melalui uji klinis tahap pertama yang dilakukan di RS Yogyakarta. Hasilnya, akurasi alat ini mencapai 97 persen dapat mendeteksi virus corona. Ia pun menyebut, GeNose saat ini tengah diujicoba secara lebih luas di sejumlah rumah sakit lain di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Jadi uji klinis tahap pertama di RS Yogyakarta dibandingkan PCR test 97 persen," ujar Bambang.
"Saat ini kami sedang lakukan uji klinis yang lebih luas di berbagai RS sehingga kalau akurasinya tinggi, mendekati 100 persen, maka GeNose ini bisa jadi solusi screening yang nantinya akan mengurangi ketergantungan pada PCR test," ungkapnya.
Sebelumnya, hal senada juga sempat disampaikan oleh Wakil Rektor UGM, Paripurna Poerwoko Sugarda. Ia menyebut, alat GeNose ini lebih murah dibanding alat tes lainnya.
"Tentang harganya, alat ini sangat murah. Prediksi kami, untuk membuat 1 unit itu sekitar Rp 40 juta, bisa dipakai untuk 100 ribu tes," kata dia di Kantor Kemristek/BRIN, Kamis (24/9).