news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Menristek Minta LIPI Produksi Alat Penghancur Jarum Suntik untuk Puskesmas

11 Februari 2021 13:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ade Yunus, pendiri kelompok lingkungan Bank Sampah Sungai Cisadane (Banksa Suci), memegang jarum suntik yang dibuang saat dia mengumpulkan limbah medis di sungai Cisadane di Tangerang, Banten. Foto: WILLY KURNIAWAN/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Ade Yunus, pendiri kelompok lingkungan Bank Sampah Sungai Cisadane (Banksa Suci), memegang jarum suntik yang dibuang saat dia mengumpulkan limbah medis di sungai Cisadane di Tangerang, Banten. Foto: WILLY KURNIAWAN/REUTERS
ADVERTISEMENT
Alat Penghancur Jarum Suntik (APJS) menjadi salah satu inovasi teranyar dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) agar meminimalisir penggunaan kembali jarum bekas pakai. Alat itu diciptakan peneliti LIPI Bambang Widyatmoko.
ADVERTISEMENT
Melihat besarnya potensi APJS tersebut, Menristek/BRIN Bambang Brodjonegoro mendorong LIPI bersama mitra industri menggenjot produksi lebih banyak lagi.
Setelah produksi yang lebih banyak, ia meminta agar nantinya alat tersebut dapat ditempatkan di seluruh lokasi vaksinasi COVID-19, termasuk di Puskesmas.
"Karena kita tahu tempat vaksinasi ini menyebar di seluruh Indonesia dan levelnya mungkin yang paling kecil itu adalah Puskesmas. Dan tentunya akan lebih baik kalau APJS generasi 2 ini tersedia di setiap sentra vaksinasi, termasuk di Puskesmas yang menjadi tempat vaksinasi," ujar Bambang dalam pembukaan talkshow virtual APJS: Solusi Teknologi untuk Masalah Limbah Medis, Kamis (11/2).
Ilustrasi cairan intravenous Immunoglobulin. Foto: rheumatology.org
Agar alat ini dapat dimanfaatkan dengan baik di lokasi vaksinasi corona, Bambang meminta LIPI bergerak cepat untuk menemukan mitra yang tepat dalam memproduksi massal APJS tersebut.
ADVERTISEMENT
Hal itu mengingat kebutuhan APJS ini tidak hanya dibutuhkan saat vaksinasi corona berjalan. Tetapi juga berguna untuk mensukseskan program imunisasi lainnya.
"Saya juga harapkan agar barangkali teman-teman LIPI, terutama jajaran pimpinan untuk terus melakukan hilirisasi, agar APJS generasi kedua ini segera mendapatkan mitra yang tepat, mitra yang bisa menjamin kualitas dari produksi selain kuantitasnya," tutur Bambang.
"Karena kebutuhannya akan sangat besar, tidak hanya untuk jarum suntik nanti terkait Sars-CoV-2 ini atau vaksinasi COVID-19 ini, tapi juga untuk kegiatan penyuntikan yang lain ataupun vaksinasi dalam rangka program imunisasi," lanjutnya.
Menristek Bambang Brodjonegoro pada peluncuran roadmap kendaraan listrik di Kemenko Kemaritiman dan Investasi RI, Jumat (13/12). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Terkait APJS, Bambang menilai produk ini sebagai langkah maju di Indonesia, khususnya di tengah penanganan pandemi COVID-19. Agar APJS dapat dimaksimalkan penggunaannya, Bambang meminta Kementerian Kesehatan dapat mendukung teknologi ini.
ADVERTISEMENT
"Saya harapkan kepada Kementerian Kesehatan, kalau pun ada teknologi barangkali yang sudah diketahui dari luar, mudah-mudahan pemihakan terhadap produksi dalam negeri bisa dikedepankan. Dan kami yakini juga dari segi biaya juga tidak terlalu memberatkan," jelas dia.
Terakhir, ia berharap kehadiran APJS ini dapat menjadi solusi atas masalah limbah medis penanganan COVID-19.
"Dengan demikian, mudah-mudahan tidak lagi isu mengenai limbah medis ini. Dan kita bisa melakukan program vaksinasi dengan sempurna jadi sempurna itu tidak hanya herd immunity-nya tercapai, tapi tidak ada masalah lingkungan yang menjadi ikutannya," tutup Bambang.