Menristek Perkenalkan RT-LAMP, Alat Deteksi Corona dalam 1 Jam Buatan Lokal
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Yang saat ini dikembangkan adalah RT-Lamp. Dia bukan rapid test, tapi dia punya kemampuan setara PCR atau swab test." ungkap Bambang dalam rapat dengan Komisi IX DPR, di Senayan, Jakarta, Selasa (14/7).
Ia menjelaskan, alat ini bisa menguji apakah seseorang membawa virus dalam waktu sangat cepat. Jadi pemeriksaan juga dilakukan dengan mengambil air liur (saliva).
"Waktu pemeriksaannya sejam dan harganya juga bisa Rp 10 juta/100 reaksi. Ini diambil dari saliva kita dan dilihat setelah sejam ketahuan apakah ini positif atau negatif," ungkapnya.
"Kebetulan di lab BSL 3 LIPI sudah melakukan kultur virus dari COVID, sehingga mudah-mudahan artikulasi lab ini baik," sambung Bambang.
Sebelumnya, Kepala LIPI Laksana Tri Handoko mengatakan, alat ini akan selesai uji validasi pada Agustus atau September 2020.
ADVERTISEMENT
"Harapannya bulan Agustus atau September uji validasi dan optimalisasi sudah selesai," kata Handoko dilansir Antara, Jumat (26/6).
LIPI sedang menggunakan dua RT-LAMP yang masing-masing menggunakan metode yang berbeda, yakni turbidimetri dan kolorimetri.
"Proses pengembangan RT-LAMP dengan dua metode berbeda itu terus berlanjut," ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa LIPI dan PT Biosains Medika Indonesia bekerja sama mengembangkan RT-LAMP tersebut.