Menristek Perkenalkan RT-LAMP, Alat Deteksi Corona dalam 1 Jam Buatan Lokal

14 Juli 2020 19:01 WIB
Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) dan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro (kiri) di Kompleks Parlemen, Selasa (26/11). Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) dan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro (kiri) di Kompleks Parlemen, Selasa (26/11). Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
ADVERTISEMENT
Menristek Bambang Brodjonegoro memperkenalkan alat pendeteksi corona buatan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yakni reverse transcription loop-mediated isothermal amplification (RT-LAMP) turbidimetri. Ia meyakini akurasi ini jauh lebih baik dari rapid test.
ADVERTISEMENT
"Yang saat ini dikembangkan adalah RT-Lamp. Dia bukan rapid test, tapi dia punya kemampuan setara PCR atau swab test." ungkap Bambang dalam rapat dengan Komisi IX DPR, di Senayan, Jakarta, Selasa (14/7).
Ia menjelaskan, alat ini bisa menguji apakah seseorang membawa virus dalam waktu sangat cepat. Jadi pemeriksaan juga dilakukan dengan mengambil air liur (saliva).
"Waktu pemeriksaannya sejam dan harganya juga bisa Rp 10 juta/100 reaksi. Ini diambil dari saliva kita dan dilihat setelah sejam ketahuan apakah ini positif atau negatif," ungkapnya.
"Kebetulan di lab BSL 3 LIPI sudah melakukan kultur virus dari COVID, sehingga mudah-mudahan artikulasi lab ini baik," sambung Bambang.
Ilustrasi corona. Foto: Maulana Saputra/kumparan
Sebelumnya, Kepala LIPI Laksana Tri Handoko mengatakan, alat ini akan selesai uji validasi pada Agustus atau September 2020.
ADVERTISEMENT
"Harapannya bulan Agustus atau September uji validasi dan optimalisasi sudah selesai," kata Handoko dilansir Antara, Jumat (26/6).
LIPI sedang menggunakan dua RT-LAMP yang masing-masing menggunakan metode yang berbeda, yakni turbidimetri dan kolorimetri.
"Proses pengembangan RT-LAMP dengan dua metode berbeda itu terus berlanjut," ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa LIPI dan PT Biosains Medika Indonesia bekerja sama mengembangkan RT-LAMP tersebut.
Dr. Laksana Tri Handoko Kepala LIPI di Kemenko Maritim dan Investasi, Jakarta Pusat, Kamis (12/12). Foto: Maulana Ramadhan/kumparan