Menristek: Tes Corona Pakai GeNose Hanya Rp 400 Per Pengujian

26 Oktober 2020 13:51 WIB
comment
17
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
GeNose, alat pendeteksi corona buatan UGM ditampilkan di RSUP Dr Sardjito. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
GeNose, alat pendeteksi corona buatan UGM ditampilkan di RSUP Dr Sardjito. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Alat deteksi corona buatan UGM, GeNose, saat ini tengah diuji diagnostik di 9 rumah sakit di Indonesia. Hanya menunggu waktu hingga alat tersebut bisa digunakan oleh masyarakat.
ADVERTISEMENT
Menteri Riset dan Teknologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek BRIN) Bambang Brodjonegoro mengatakan, alat ini merupakan salah satu inovasi anak bangsa di tengah pandemi corona.
Bambang menyebut, alat ini sangat mudah digunakan. Selain itu, GeNose juga harganya lebih terjangkau dibandingkan dengan alat tes corona lainnya.
Hal itu ia sampaikan dalam acara Konferensi Internasional Hukum dan HAM di Hotel JS Luwansa, Senin (26/10). Bambang merekomendasikan alat tersebut bisa digunakan untuk perkantoran, termasuk di Kementerian Hukum dan HAM.
"Kalau GeNose itu bahkan lebih enak lagi, kita enggak perlu ditusuk lagi jarinya, kita enggak perlu diambil ludahnya, tapi cukup hembusan napas. Dari embusan napas kemudian dianalisa apakah kita positif atau negatif COVID-19," kata dia.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia, Bambang Brojo. Foto: Facebook/@Bambang Brojo
"Ini berguna untuk kantor, seperti Kumham yang pegawainya banyak. Nanti pak Sekjen bisa taro di setiap ditjen, satu alat GeNose 40 juta harganya, bisa dipake 100 ribu pengujian. Hasilnya bisa 2 menit. (Kalau setelah dites) Aman silakan (masuk kantor). Kalau enggak aman yaudah jangan kerja deh hari ini," sambung Bambang.
ADVERTISEMENT
Bambang mengatakan, biaya Rp 40 juta untuk 100 ribu pengujian itu sangatlah murah. Bila dirata-rata, hanya Rp 400 perak untuk sekali uji. Harga ini jauh lebih murah dari alat rapid test lainnya.
"Mudah-mudahan Desember bisa (disebarkan). Saya rasa Rp 40 juta untuk 100 ribu, saya kira itu Rp 400 perak per pengujian itu sangat murah. Bahkan dibandingkan rapid tes yang sudah relatif murah," ujarnya,
Saat ini alat GeNose tengah diuji diagnostik di 9 rumah sakit. Target yang dipatok, adalah sensitifitasnya mencapai lebih dari 97 persen. Adapun 9 rumah sakit yang dilibatkan yakni:
RSUP Dr Sardjito; RSPAU Hardjolukito; RS Bhayangkara DIY; RSLKC Bambanglipuro; RSA UGM, RST Soetarto; RST Soedjono di Magelang Jawa Tengah; RSUD Syaiful Anwar di Malang Jawa Timur dan RS Bhayangkara Jakarta.
ADVERTISEMENT