Menristekdikti: Kunci Menuju Industri Teknologi Tinggi Adalah Inovasi

10 Agustus 2018 15:01 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
BJ Habibie dan Menristekdikti Mohammad Nasir hadiri Hari Puncak Hakteknas, Jumat (10/8/2018). (Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
BJ Habibie dan Menristekdikti Mohammad Nasir hadiri Hari Puncak Hakteknas, Jumat (10/8/2018). (Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan)
ADVERTISEMENT
Menristekdikti Mohammad Nasir menilai kualitas sumber daya manusia menjadi faktor penting dalam kesiapan Indonesia memasuki era industri 4.0. Sumber daya manusia dinilai harus dapat menguasai iptek dan menciptakan inovasi untuk bisa menuju era industri teknologi tinggi.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan Nasir pada puncak peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Haktenas) ke-23 yang diadakan di Pekanbaru, Riau, Jumat (10/8).
"Untuk menata proses transformasi struktur ekonomi kita ke arah industri berteknologi tinggi hingga mencapai creative innovation, maka kunci utamanya adalah berinovasi," ujar Nasir.
Menurut Nasir, hal tersebut yang kemudian mendasari pemerintah menerbitkan Perpres Nomor 38 tahun 2018 terkait Rencana Induk Riset Nasional (RIRN). RIRN diharapkan akan menjadi pedoman dan peta jalan riset dan pengembangan iptek dan inovasi jangka menengah dan panjang. Selain itu, diharapkan akan bisa mensinergikan setiap riset kementerian dan lembaga serta pemerintah daerah dan masyarakat/komunitas penelitian.
"RIRN sangat strategis karena RIRN dirancang secara holistik, lintas institusi, lintas ranah dan berdasarkan fokus riset," kata dia.
BJ Habibie dan Menristekdikti Mohammad Nasir hadiri Hari Puncak Hakteknas, Jumat (10/8/2018). (Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
BJ Habibie dan Menristekdikti Mohammad Nasir hadiri Hari Puncak Hakteknas, Jumat (10/8/2018). (Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan)
Selain itu, Nasir juga menyebutkan anggaran riset saat ini belum berdampak besar bagi kemajuan Indonesia. Menurutnya, dari anggaran sebesar Rp 24,9 trilliun, baru Rp 10,9 triliun yang efektif terpakai untuk menghasilkan riset.
ADVERTISEMENT
"Lebih dari setengahnya yakni Rp 14 triliun belum menghasilkan output riset yang maksimal. Itulah sebabnya Bapak Presiden menekankan bahwa anggaran risetnya tidak boleh lagi diecer," terangnya.
Pada kesempatan itu, Nasir juga menyerahkan bantuan produk inovasi kepada masyarakat dan mahasiswa terbaik. Selain itu, memberikan penghargaan kepada para pemenang Anugerah Iptek dan Inovasi 2018 untuk 8 kategori, yakni:
1. Anugerah Budhipura. Penghargaan atas prestasi Pemerintah Daerah Provinsi atas penguatan Sistem Inovasi Daerah. Penghargaan ini diberikan kepada Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
2. Anugerah Budhipraja. Penghargaan atas prestasi Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota dalam penguatan Sistem Inovasi Daerah. Penghargaan diberikan kepada Pemerintah Kota Magelang.
3. Anugerah Widyapadhi. Penghargaan atas prestasi Perguruan Tinggi dalam membangun Sistem Inovasi melalui penguatan kebijakan, kelembagaan, sumber daya, dan jaringan inovasi untuk menghasilkan produk inovasi. Penghargaan ini diberikan kepada Institut Pertanian Bogor (IPB).
ADVERTISEMENT
4. Anugerah Prayoga Sala. Penghargaan atas prestasi Lembaga Pemerintah Non Kementerian, Pusat Unggulan Iptek dan Lembaga Penelitian dan Pengembangan dalam membangun Sistem Inovasi melalui penguatan kebijakan, kelembagaan, sumber daya, dan jaringan inovasi untuk menghasilkan produk inovasi. Penghargaan ini diberikan kepada Pusat Sains Teknologi Atmosfer, LAPAN.
5. Anugerah Abyudaya. Penghargaan atas prestasi industri dalam pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan dan membangun Sistem Inovasi melalui penguatan kebijakan, kelembagaan, sumber daya, dan jaringan inovasi untuk menghasilkan produk inovasi. Penghargaan diberikan kepada PT Industri Kereta Api (PT.INKA)
6. Anugerah Adibrata. Penghargaan atas prestasi masyarakat ilmiah dalam menghasilkan produk inovasi. Penghargaan diberikan kepada Prof. Dr. Ir. Subagjo dari ITB.
7. Anugerah Labdha Kretya. Penghargaan atas prestasi masyarakat umum dalam menghasilkan produk inovasi. Penghargaan diberikan kepada D. Rubiyanto Hadi Pramono.
ADVERTISEMENT
8. Anugerah Widya Kridha. Penghargaan atas prestasi lembaga non-pemerintah dan kelompok masyarakat atas dukungannya dalam mendorong penguatan sistem inovasi. Penghargaan diberikan kepada Cikarang Techno Park.