Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Menristekdikti Larang Politik Praktis di Kampus
20 Mei 2017 18:34 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohammad Nasir, melarang adanya politik praktis di lingkungan kampus. Menurut dia, gerakan politik praktis di kampus hanya akan menimbulkan konflik horisontal.Â
ADVERTISEMENT
"Perguruan tinggi itu untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, atmosfer akademik harus dimunculkan di sana. Kalau mau belajar politik silakan, tapi bukan politik praktis," kata Nasir usai menghadiri acara Pertemuan Pemimpin Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) se-Indonesia di Hotel JW Marriott, Medan, Sumatera Utara, Sabtu (20/5).
Ia pun tidak melarang para civitas akademika untuk menerapkan politik praktis. Namun Nasir menyebut tempat untuk menerapkannya adalah di luar kampus.
"Kalau mau praktis nanti ada wadahnya di partai politik. Di kampus jangan ada partai politik," kata Nasir.Â
Nasir mengimbau perguruan tinggi di Indonesia fokus mengembangkan pendidikan yang berkualitas. Perguruan tinggi dinilai semestinya menanamkan nilai bela dan cinta negara, bukannya memunculkan konflik horizontal.
"Kalau ada individu yang seperti itu, silakan individunya saja. Jangan kaitkan ke kampusnya," ujar Nasir.
ADVERTISEMENT
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 6 November 2024, 10:03 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini