Mensesneg Belum Bahas RUU Penyiaran dengan Menkomdigi: Bukan Berarti Tak Penting

14 November 2024 19:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mensesneg Prasetyo Hadi (kiri) dan Menkomdigi Meutya Hafid (kanan) usai pertemuan di Kantor Kemkomdigi, Jakarta Pusat, Kamis (14/11/2024). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mensesneg Prasetyo Hadi (kiri) dan Menkomdigi Meutya Hafid (kanan) usai pertemuan di Kantor Kemkomdigi, Jakarta Pusat, Kamis (14/11/2024). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi bertemu dengan Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid di Kantor Kemkomdigi, Jakarta Pusat, Kamis (14/11).
ADVERTISEMENT
Beberapa hal dibahas mulai dari judi online, perlindungan data pribadi hingga revisi Undang-undang penyiaran. Prasetyo menjelaskan, khusus RUU Penyiaran, masih belum didiskusikan secara detail dengan Meutya.
"Kebetulan tadi mengenai RUU Penyiaran kita belum membahas, karena banyak hal-hal yang sudah kita diskusikan," ujar Pras kepada wartawan.
Meski belum dibahas, politikus Gerindra ini mengatakan bukan berarti RUU Penyiaran tidak penting untuk dibahas.
"Jadi, bukan berarti RUU Penyiaran tidak penting, tapi kebetulan soal ini tadi kita belum sampai pembahasan ke masalah RUU Penyiaran gitu," jelasnya.
Revisi UU Penyiaran sempat menuai polemik masyarakat. Sebab, RUU ini dikhawatirkan bakal mengancam kebebasan pers karena salah satu pasal melarang jurnalisme investigasi.
Selain itu, kewenangan KPI dalam membatasi penayangan jurnalisme investigasi dapat menghambat kerja jurnalis. Bahkan, beberapa pasal mengandung ancaman pidana bagi jurnalis dan media yang memberitakan hal-hal yang dianggap bertentangan dengan kepentingan pihak tertentu.
Sejumlah wartawan menggelar aksi menolak rancangan undang-undang (RUU) penyiaran di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (27/5/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Aliansi Masyarakat Bali demo Tolak RUU Penyiaran di Kantor DPRD Bali. Foto: AJI Denpasar
Sementara Meutya Hafid menekankan, Komdigi telah menyampaikan sejumlah program prioritas yang juga bentuk kolaborasi bersama Kemensetneg dalam mewujudkan Astacita.
ADVERTISEMENT
Politikus Golkar ini menyebut, pertemuan itu mendiskusikan terkait penanganan judi online hingga perlindungan data pribadi.
"Kami tadi menyampaikan bahwa Kemkomdigi memiliki sejumlah program prioritas yang di antaranya tentu salah satu arahan Presiden adalah penanganan judi online. Kemudian yang kedua adalah ruang digital yang ramah. Yang tidak marak dengan kejahatan digital. Termasuk kejahatan digital keuangan termasuk judi online," kata Meutya.
"Dan juga terkait dengan konektivitas. Kita ingin Indonesia yang lebih terhubung dari Sabang sampai Merauke. Kurang lebih itu sih beberapa poin penting. Oh termasuk juga data yang secure, data yang aman dan juga berdaulat," pungkasnya.