Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
11 Ramadhan 1446 HSelasa, 11 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Mensos Kunjungi Rumah Fatmawati di Bengkulu, Lalu Menjahit Merah Putih
12 Agustus 2017 20:26 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB

ADVERTISEMENT
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengunjungi kediaman Fatmawati, istri Proklamator Soekarno di Bengkulu. Dalam kunjungan itu, Khofifah sempat menjahit bendera merah putih. Di rumah itu, dahulu Fatmawati menjahit bendera merah putih untuk dikibarkan.
ADVERTISEMENT
"Di sini kita bisa rasakan semangat kebangsaan, bagaimana bendera merah putih dijahit Ibu Fatmawati Soekarno. Bendera merah putih tidak sekedar identitas bangsa tapi simbol kedaulatan bangsa dan negara," ungkap Khofifah, Sabtu (12/8).
Khofifah kemudian menyempatkan diri menjahit bendera merah putih di kediaman Fatmawati tersebut. Selanjutnya, hasil jahitannya Ia bawa pulang ke Jakarta.

Khofifah mengatakan, meskipun mesin jahit yang digunakan sangatlah sederhana, karena masih menggunakan tangan untuk memutar roda jarum, namun dia dapat merasakan semangat juang kemerdekaan 17 Agustus 1945 di tengah keterbatasan saat itu. Mengingat bendera Merah Putih hasil jahitan Fatmawati dikibarkan pada tanggal 17 Agustus 1945 dengan diiringi lagu Indonesia Raya.
"Ini momen yang baik bagi kita semua karena tidak lama lagi Indonesia merayakan HUT ke 72. Di tempat inilah Ibu Fat menjahit bendera pusaka. Dari tempat ini, semoga kita semua bisa menguatkan semangat merah putih dalam hati, pikiran dan perilaku kita," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Khofifah berharap bendera merah putih tidak saja berkibar di halaman-halaman rumah, instansi maupun ruas-ruas jalan, tapi juga di hati masing-masing rakyat Indonesia. Mengibarkan bendera merah putih, berarti pula mengibarkan semangat kebangsaan, cinta tanah air, dan nasionalisme yang tinggi.
Khofifah datang ke Provinsi Bengkulu dalam rangka menghadiri rapat koordinasi verifikasi dan validasi data perluasan bantuan sosial non tunai PKH serta bantuan pangan non tunai serta pencairan Program Keluarga Harapan (PKH) Tahap ke III di Kota Bengkulu dan Bengkulu Utara. Total bantuan yang disalurkan senilai Rp23 Miliar kepada 17.072 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
