Mensos Risma Akan Patenkan Tongkat Adaptif untuk Tuna Netra

Mensos Tri Rismaharini menghadiri Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) di Lapangan Kantor Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Foto: Kemensos RI

Mensos Tri Rismaharini mengaku akan mematenkan tongkat adaptif yang berfungsi membantu penyandang disabilitas tuna netra. Dia tengah mengajukan hak atas kekayaan intelektual (HaKI) tongkat tersebut.

"Saya ciptakan alat tongkat adaptif itu masih saya patenkan di level internasional," kata Risma saat Dialog Ramadhan di Mardliyyah Islamic Center UGM, Minggu (16/4).

Risma menjelaskan tongkat ini sangat membantu tuna netra karena bisa mengeluarkan suara apabila ada bahaya di dekat penggunanya. Misalnya, ada banjir maupun potensi kebakaran.

Mensos Tri Rismaharini saat di Mardliyyah Islamic Center UGM, Minggu (16/4). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan

Tongkat ini tercipta dari pengalaman yang dirasakan Risma saat memimpin Surabaya.

"Itu tongkat adaptif saya ciptakan kenapa, saat saya jadi warga Surabaya ada warga saya tuna netra dia tidak tahu air datang [banjir] dia meninggal," katanya.

"Karena itu saya menciptakan tongkat adaptif yang di mana kalau ada air datang itu dia langsung berbunyi seperti sirine. Kalau ada api datang panas langsung ada bunyi," sambungnya.

Demikian pula ketika ada objek di depannya, tongkat juga akan langsung berbunyi 'ada objek' kepada penggunanya. Tongkat dilengkapi juga GPS agar orang lain bisa mencari apabila penggunanya nyasar.

"Ini nanti saya patenkan di Ganeva. Karena waktu saya presentasi di Ganeva banyak yang mau beli. Saya bilang sebentar ini lagi saya patenkan," jelasnya.