Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
13 Ramadhan 1446 HKamis, 13 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Mensos: Sekolah Rakyat Berbentuk Boarding School, Dibangun Per Kabupaten/Kota
12 Maret 2025 17:06 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Pemerintah menargetkan sekolah rakyat akan mulai beroperasi pada tahun ajaran baru 2025/2026. Sekolah itu diperuntukkan untuk siswa dari keluarga miskin dan miskin ekstrem di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengatakan, sekolah rakyat akan berkonsep seperti boarding school dari jenjang SD, SMP hingga SMA. Siswa tidak dipungut biaya apa pun alias gratis selama menempuh pendidikan.
"Siswanya diprioritaskan untuk kategori warga miskin ekstrem berdasarkan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) desil 1,"
"Harapannya itu bisa dimulai tahun ajaran 2025-2026. Syarat masuk DTSEN desil 1. Kelompok paling rentan miskin atau miskin ekstrem syarat pertama, setelah itu baru akan ada tes lanjutan," kata Gus Ipul.
"Kita masih upaya ini, yang sudah siap lokasinya baru 50 tapi terus bertambah ini termasuk di Jawa Tengah. Harapannya satu kabupaten minimal satu sekolah," ujar Gus Ipul di kantor Gubernur Jateng, Rabu (12/3).
ADVERTISEMENT
Ia menyebut, sebagai permulaan di Jawa Tengah akan didirikan 4 sekolah rakyat yang tersebar di empat daerah.
"Kita punya pusat pelayanan di berbagai daerah. Di Jateng ada empat, akan mulai. Temanggung, Pati, Magelang, Solo, itu yang sudah siap." sebut dia.
Saat ditanya anggaran pendirian sekolah rakyat, Gus Ipul menjelaskan masih dilakukan perhitungan. Namun yang pasti bangunan sekolah rakyat akan berdiri di atas lahan sebesar 5 hingga 10 hektar.
"Anggaran dari negara semua. Masih dihitung terus ya, tetapi kira-kira ini ke depannya kira-kira sekolah rakyat ini akan dibangun di atas lahan 5 hektar sampai 10 hektar. Itu kira-kira untuk jenjang SD, SMP, SMA, ada 1.000 murid," jelas dia.
Selain itu, seluruh tenaga pendidik juga akan didatangkan dari pusat. Ia mengeklaim pemerintah sudah merekrut tenaga pendidik khusus untuk sekolah rakyat.
ADVERTISEMENT
"Oh ya semua dari pusat nanti. Semua dari pusat. Jadi yang sudah ada direkrut kan ada sudah disiapkan itu yang menyiapkan adalah Kemendikdasmen. Jadi guru-guru banyak yang sudah disiapkan kemudian dites lagi mereka nanti akan ditempatkan di sekolah rakyat," tegas dia.
Sementara itu Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, menyebut ada 160 ribu anak putus sekolah di Jawa Tengah. Terkait sekolah rakyat, pihaknya siap untuk mendukung program tersebut.
"Beberapa daerah siapkan lahan, baru sosialisasi. Sasarannya miskin ekstrem," kata Luthfi.