Mensos: Suku Mante Sulit Terdeteksi dan Sudah Agak Punah

28 Maret 2017 14:24 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Hutan Leuser, Aceh (Foto: wikimedia commons)
zoom-in-whitePerbesar
Hutan Leuser, Aceh (Foto: wikimedia commons)
Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa ikut berbicara soal Suku Mante di Aceh yang akhir-akhir ini tengah ramai diperbincangkan publik. Apa kata Khofifah?
ADVERTISEMENT
"Saya coba menelusuri Suku Mante ini kan pernah terdeteksi keberadaannya pada abad 19 dahulu oleh Snouck Hurgronje. Kan ada beberapa suku pedalaman yang ada di Aceh, salah satunya Suku Mante," kata Khofifah di Masjid Istiqlal, Jakarta, Selasa (28/3).
Menurutnya Suku Mante ini punya keunikan tersendiri dibanding dengan suku-suku lainnya yang juga tinggal di tempat terpencil di Indonesia. Ia menambahkan, keberadaan Suku Mante ini juga sulit terdeteksi.
"Kan ini tidak seperti Suku Anak Dalam, tidak seperti komunitas adat terpencil lainnya. Tapi kan Suku Mante ini kalau ngeliat orang kan lari, terus dalam sejarahnya suka tinggal di goa-goa. Suku Mante ini sulit terdeteksi," ungkap dia.
ADVERTISEMENT
"Yang diketahui kan tingginya sekitar 1 meter, rambutnya panjang, tetapi sekarang bagaimana mereka bersosialisasi dan menjalani kehidupan tidak terdeteksi dengan baik, mungkin sudah agak punah ya suku ini," sambungnya.
Suku Mante ini banyak yang bermukim di hutan sekitar Kawasan Ekosistem Gunung Leuser, Aceh. Selain Suku Mante ada juga jenis suku lain yang hidup di sana yakni Suku Kumeun.
Mante dan Kumeun yang sudah lama menjadi legenda masyarakat Aceh itu memang dikisahkan sangat peka dengan keberadaan manusia, karena itu tak banyak orang bisa berjumpa
Penampakan suku Mante. (Foto: Zicko Zero/	Youtube )
zoom-in-whitePerbesar
Penampakan suku Mante. (Foto: Zicko Zero/ Youtube )