Mensos Tinjau Lahan Pembangunan Rumah untuk Naila, Calon Siswa Sekolah Rakyat

8 Mei 2025 15:18 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mensos Saifullah Yusuf (Gus Ipul) tinjau lokasi rumah Naila, calon siswa Sekolah Rakyat di Makassar, Kamis (8/5/2025). Foto: Dok. Kemensos
zoom-in-whitePerbesar
Mensos Saifullah Yusuf (Gus Ipul) tinjau lokasi rumah Naila, calon siswa Sekolah Rakyat di Makassar, Kamis (8/5/2025). Foto: Dok. Kemensos
ADVERTISEMENT
Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) meninjau lahan yang akan digunakan untuk membangun rumah baru bagi keluarga calon siswa Sekolah Rakyat, yakni Naila dan para tetangganya yang termasuk keluarga miskin ekstrem di Untian, Salodong, Kota Makassar, Kamis (8/5/2025).
ADVERTISEMENT
Didampingi Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin, Gus Ipul mengatakan kunjungan ini menjadi bagian dari tindak lanjut arahan Presiden Prabowo Subianto untuk mempercepat pemberdayaan warga miskin melalui penyediaan fasilitas dasar yang layak dan dukungan terhadap program Sekolah Rakyat.
“Naila ini tinggal di rumah yang sangat kecil dan kemudian menjadi atensi dari Presiden. Naila-Naila inilah yang menjadi perjuangan kita ke depan untuk bisa mereka sekolah (di Sekolah Rakyat),” kata Gus Ipul.
Sosok Naila sebelumnya sempat disebut Presiden Prabowo Subianto saat menghadiri acara Halalbihalal bersama Purnawirawan TNI AD dan Keluarga Besar TNI-Polri di Balai Kartini, Jakarta pada Selasa (6/5). Presiden sangat terharu lantaran Naila masih bisa tersenyum meski kondisi rumahnya sangat memprihatinkan.
Naila (12 tahun) merupakan salah satu calon siswa Sekolah Rakyat yang berasal dari keluarga miskin. Ia tinggal bersama orangtuanya di rumah semi permanen berukuran 5x4 meter di Jalan Pandang 4, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar. Sang ayah, Syamsul (37), bekerja sebagai juru parkir dan buruh bangunan, sementara ibunya, Nurlia (35), berjualan di sekitar proyek perumahan Royal Spring.
ADVERTISEMENT
Hasil asesmen tim Pendamping Keluarga Harapan (PKH) Kementerian Sosial mengungkap fakta tempat tinggal Naila berada di lahan milik orang lain dan tidak layak huni, hal yang sama juga dialami oleh para tetangganya sehingga mereka juga direlokasi seperti keluarga Naila. Kondisi ini menjadi perhatian khusus dari Presiden Prabowo dan mendorong upaya relokasi ke lingkungan yang lebih layak.
Sebagai respons cepat, Pemerintah Kota Makassar menyiapkan lahan di kawasan Salodong. Lahan ini direncanakan untuk pembangunan 30 unit rumah layak huni yang dibangun secara bertahap. Kolaborasi antara pusat dan daerah ini memastikan bahwa kebutuhan dasar seperti tempat tinggal dapat segera dipenuhi bagi keluarga miskin.
Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin mengucapkan terima kasih kepada Presiden dan Menteri Sosial Saifullah Yusuf atas perhatian dan kebijakan yang berpihak pada masyarakat kecil. Ia menyebut kebijakan ini sejalan dengan semangat Pemerintah Kota Makassar membangun kehidupan yang lebih layak bagi seluruh warga, terutama anak-anak dari keluarga kurang mampu.
ADVERTISEMENT
“Kita membangun asa yang sama, bagaimana melihat kondisi masyarakat yang beragam ini, kita bisa mengintervensi untuk memberikan penghidupan yang baik,” ujar Munafri.
Gus Ipul juga memberikan apresiasi kepada Wali Kota Makassar atas respons cepat dan dukungan terhadap berbagai program Kementerian Sosial. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan sosial secara menyeluruh. “Terima kasih respons cepatnya. Mudah-mudahan kita terus kerja sama, Pak Wali,” ujar Gus Ipul.
Ia menambahkan bahwa salah satu fokus utama kerja sama ini adalah menurunkan angka kemiskinan, sejalan dengan target Presiden: kemiskinan ekstrem 0 persen pada 2026 dan tingkat kemiskinan umum di bawah 5 persen pada 2029.
Untuk itu pemerintah telah meluncurkan data tunggal sosial ekonomi nasional (DTSEN) dan program sekolah rakyat untuk memutus mata rantai kemiskinan. Mereka yang berhak masuk sekolah rakyat adalah warga miskin yang mengacu pada DTSEN.
ADVERTISEMENT
“Sekolah ini diperuntukkan bagi mereka yang dalam istilah statistik itu miskin dan miskin ekstrem. Desil 1, kalau di DTSEN. Presiden ingin keluarga yang berada di posisi paling bawah mendapatkan afirmasi, kebijakan-kebijakan khusus agar mereka bisa naik kelas lebih cepat,” ujarnya.
Gus Ipul menyebut tahap awal pembangunan Sekolah Rakyat telah dimulai tahun ini di 53 titik di seluruh Indonesia, termasuk Kota Makassar sebagai salah satu lokasi prioritas. Rumah yang disiapkan bagi keluarga calon siswa menjadi bagian dari pendekatan terpadu untuk memutus rantai kemiskinan secara sistemik.
Dengan intervensi yang menyasar pendidikan dan pemenuhan kebutuhan dasar, pemerintah berharap anak-anak seperti Naila tidak hanya bisa melanjutkan sekolah, tetapi juga tumbuh dalam lingkungan yang aman dan mendukung masa depan mereka.
ADVERTISEMENT