Mentan Serahkan Bantuan Pertanian Pasca-Bencana di Sulsel Senilai Rp410 Miliar

27 Mei 2024 15:51 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyerahkan bantuan pertanian pasca bencana kepada Pj Gubernur Sulsel, Prof. Zudan Arif Fakrullah di Kompleks Kantor Gubernur Sulawesi Selatan, Makassar, Senin (27/5/2024). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyerahkan bantuan pertanian pasca bencana kepada Pj Gubernur Sulsel, Prof. Zudan Arif Fakrullah di Kompleks Kantor Gubernur Sulawesi Selatan, Makassar, Senin (27/5/2024). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kunjungan kerja Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman ke Kompleks Kantor Gubernur Sulawesi Selatan pada 27 Mei disambut antusias oleh masyarakat Sulsel. Kehadiran para petani, penyuluh, Babinsa, Babinkamtib, bupati/wali kota se-Sulsel, dan masyarakat umum menambah kemeriahan acara.
ADVERTISEMENT
Dalam kunjungan ini, Mentan Amran tidak hanya memberikan motivasi, tetapi juga menyerahkan paket bantuan pertanian pasca-banjir dan program reguler pertanian senilai lebih dari Rp410 miliar, ditambah pupuk subsidi senilai lebih dari Rp2,5 triliun. Bantuan ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani di Sulsel.
Acara ini dihadiri oleh Pj Gubernur Sulsel, Prof. Zudan Arif Fakrullah, bupati/wali kota, dandim, perwakilan dari Pupuk Indonesia, dan pejabat lingkup Kementerian Pertanian. Bantuan yang diserahkan mencakup benih hortikultura, perkebunan, pupuk, dan alat mekanisasi pertanian (alsintan) dengan nilai lebih dari Rp365 miliar. Selain itu, Kementan juga memberikan bantuan untuk bencana alam di tujuh kabupaten/kota (Luwu, Enrekang, Sidrap, Wajo, Bone, Pinrang, dan Sinjai) senilai Rp48,3 miliar.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Pj Gubernur Sulsel, Prof. Zudan Arif Fakrullah dalam pemberangkatan paket bantuan pertanian pasca banjir di pelataran Kantor Gubernur Sulawesi Selatan, Makassar, Senin (27/5/2024). Foto: Dok. Istimewa. Foto: Dok. Istimewa
Dalam sambutannya di depan 2.500 orang, Mentan Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa penyerahan bantuan ini bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan dan kesejahteraan petani.
ADVERTISEMENT
"Melalui bantuan ini, kami ingin daerah-daerah yang terkena musibah segera pulih dan Sulawesi Selatan semakin maju," ujar Amran.
Mentan berharap bantuan ini dapat meringankan beban korban sehingga mereka dapat bangkit kembali dan memperkuat perekonomian Sulsel yang sempat terganggu akibat bencana.
“Bencana di Sulsel ini harus kita hadapi bersama, karena satu petani yang terkena bencana adalah musibah kita bersama. Maka yang terdampak ini akan kita beri bibit, benih, traktor, dan pupuk gratis,” tegasnya.
Amran mengungkapkan bahwa kehadirannya di Sulsel adalah perintah langsung dari Presiden Joko Widodo.
“Saya mendapat penugasan khusus dari Bapak Presiden untuk menyelesaikan seluruh permasalahan pertanian di daerah, khususnya petani yang terdampak bencana alam,” ujarnya.
Sebanyak 60 truk berisi bantuan diberangkatkan dari pelataran Kantor Gubernur Sulawesi Selatan untuk disalurkan ke wilayah terdampak bencana di tujuh kabupaten/kota. Mentan berharap semua pihak saling mendukung, memperkuat, bersinergi, dan mewujudkan semangat persaudaraan dalam memulihkan kondisi di area terdampak bencana.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Pj Gubernur Sulsel, Prof. Zudan Arif Fakrullah memberangkatkan bantuan pertanian dari pelataran Kantor Gubernur Sulawesi Selatan, Makassar, Senin (27/5/2024). Foto: Dok. Istimewa
Ketua Ikatan Alumni (IKA) Universitas Hasanuddin (Unhas) itu menekankan pentingnya bergandengan tangan dan membantu saudara-saudara yang terkena musibah.
ADVERTISEMENT
"Saudara-saudaraku, ini ujian bagi kita semua. Kita harus saling tolong-menolong, karena ini adalah jembatan kita masuk surga-Nya Allah. Negara tentunya akan selalu hadir dalam setiap permasalahan yang terjadi di negeri kita ini, khususnya bencana alam," katanya.
Sebagai informasi, tujuh kabupaten/kota di Sulawesi Selatan yang diterjang banjir dan longsor telah mengakibatkan 15 orang meninggal dunia. Sebanyak 210 warga yang paling terdampak, khususnya di Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, dievakuasi ke pengungsian sementara.
(AI)