Menteri Agama: Angka Perceraian di Indonesia Meningkat

7 Desember 2018 17:53 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Agama Lukman Hakim. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Agama Lukman Hakim. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Menteri Agama Lukman Hakim Syafudin menyampaikan apresiasinya kepada Wanita Syarikat Islam (WSI) yang terus fokus dan memiliki perhatian terhadap ketahanan keluarga di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Ia menyebut, saat ini angka perceraian rumah tangga di Indonesia masih cukup tinggi sehingga kehadiran WSI dapat membantu pemerintah dalam menekan perceraian.
"WSI memfokuskan diri pada keluarga karena kita sadar betul tantangan tidak sederhana. Angka KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga) terus meningkat, perceraian meningkat desakralisasi dalam perkawinan. Sebagian anak-anak kita menganggap perceraian semata mata ketidakcocokan. Tapi sudah direncanakan," ujar Lukman Hakim Saifuddin di Milad 1 Abad WSI di Gedung MPR, Senayan, Jakarta, Jumat (7/12).
Karena itu, untuk menekan angka perceraian Kemenag memiliki program bimbingan pranikah agar suami-istri memiliki pemahaman yang matang tentang hakikat berumah tangga.
"Kita punya panduan agar suami-istri punya bekal cukup. Kita boleh jadi kurang dalam pendidikan orang tua kurang karena selalu mengutamakan pendidikan anak, ini tidak kalah penting," kata dia.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Ketua Umum Syarikat Islam Hamdan Zoelva menyoroti angka perceraian yang tinggi di Indonesia. Bahkan, gugatan cerai yang diajukan pihak perempuan lebih tinggi daripada laki-laki.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin hingga Ketua MPR Zulkifli Hasan, Hadiri Milad 1 Abad Wanita Sarikat Islam di Gedung Nusantara V MPR RI, Jakarta. (Foto: Ferio Pristiawan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin hingga Ketua MPR Zulkifli Hasan, Hadiri Milad 1 Abad Wanita Sarikat Islam di Gedung Nusantara V MPR RI, Jakarta. (Foto: Ferio Pristiawan/kumparan)
Misalnya pada tahun 2015 berdasarkan data dari Kemenag ada 398.245 gugatan, terdiri dari 113 ribuan gugatan talak oleh suami, sedangkan 281 ribu lebih oleh istri. Kemudian, pada tahun 2017 meningkat menjadi 415.898 gugatan cerai.
"Ini ketakutan suami sekarang ini digugat oleh istrinya," kata Zoelva.
"Data tersebut menandakan keadaan dunia sudah mulai terbalik. Karena kalau dulu hanya suami yang dikenal menalak istri sekarang lebih banyak istri menggugat cerai suami," jelasnya.
Beberapa faktor penyebab perceraian timbul dari beberapa masalah seperti salah pengelolaan rumah tangga hingga masalah finansial. Karena itu ia mendorong WSI bisa membantu pemerintah mengatasi persoalan perceraian yang tinggi ini.
ADVERTISEMENT
"Faktor paling banyak masalah pengelolaan rumah tangga dan keuangan. Di sini perlu hadirnya WSI dengan ketahanan keluarga tantangan lebih sedikit perceraian dan gugatan cerai," pungkasnya.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kedua kiri) hingga Ketua MPR Zulkifli Hasan (kedua kanan), Hadiri Milad 1 Abad Wanita Sarikat Islam. (Foto: Ferio Pristiawan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kedua kiri) hingga Ketua MPR Zulkifli Hasan (kedua kanan), Hadiri Milad 1 Abad Wanita Sarikat Islam. (Foto: Ferio Pristiawan/kumparan)