Menteri Agus Nonaktifkan 14 Petugas-Kalapas: Ada Pesta Sabu dan Bantu Bandar

5 Desember 2024 15:31 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri dan Wamen Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto dan Silmy Karim melakukan penyerahan bantuan sosial untuk korban Erupsi Gunung Lewotobi di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (25/11/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri dan Wamen Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto dan Silmy Karim melakukan penyerahan bantuan sosial untuk korban Erupsi Gunung Lewotobi di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (25/11/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto, mengungkap pihaknya telah menonaktifkan 14 petugas, kepala lapas dan kepala rutan yang tersebar di Sumatera Utara dan Jember karena terlibat narkoba.
ADVERTISEMENT
"Sudah ada 14 petugas pemasyarakatan yang kami nonaktifkan terdiri dari pada kalapas, ada yang karutan ada yang KPLP bahkan ada pegawai daripada sipir yang terlibat di dalamnya," kata Agus usai rakor bersama Desk Pemberantasan Narkoba di Mabes Polri, Kamis (3/12).
Agus menuturkan, salah satu kasus yang disesalkan seperti yang terjadi di Sumatera Utara dan Jember. Mereka menggelar pesta sabu di lapas.
Purnawirawan Polri itu juga menegaskan para petugas yang terlibat peredaran narkoba akan ditempatkan di tahanan khusus. Mereka juga tak akan mendapat remisi.
"Kepada mereka yang terlibat baik pesta sabu seperti yang di Sumatera Utara, kemudian Jember, mereka ditempatkan pada tempat penghukuman khusus dan kemudian kepada mereka tidak diberikan haknya berupa remisi, sesuai yang diamanatkan oleh undang undang," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Agus menegaskan untuk para bandara dan pengedar narkoba akan ditempatkan lapas supermaximum security. Ada 302 napi yang sudah dipindahkan.
"Saat ini kami sudah memindahkan pelaku dan bandar narkoba yang diduga mengendalikan peredaran narkotika di dalam lapas, ada 302 yang sudah kami pindahkan ke lapas super maximum security yang ada di Nusakambangan," tandasnya.