Menteri Israel Minta Bulan Ramadan Dihapuskan

4 Maret 2024 18:08 WIB
·
waktu baca 1 menit
Warga Palestina berfoto bersama usai salat Idul Fitri di kompleks masjid al-Aqsa, di Kota Tua Yerusalem, Jumat (21/4/2023). Foto: Jamal Awad/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Warga Palestina berfoto bersama usai salat Idul Fitri di kompleks masjid al-Aqsa, di Kota Tua Yerusalem, Jumat (21/4/2023). Foto: Jamal Awad/REUTERS
ADVERTISEMENT
Seorang Menteri Israel meminta bulan suci Ramadan dihapuskan. Sosok yang menyampaikan itu Amichai Eliyahu dikenal sebagai tokoh kanan Yahudi.
ADVERTISEMENT
“Apa yang disebut sebagai bulan Ramadan harus dihapuskan dan ketakutan kami atas bulan itu harus pula dihapuskan,” kata Eliyahu saat diwawancarai Army Radio seperti dikutip dari Anadolu.
Eliyahu berasal dari Partai Otzma Yehudit yang dipimpin Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir. Sejak perang Gaza pecah Ben Gvir acap menyampaikan komentar kontroversial.
Pada November lalu Eliyahu sempat berujar bahwa penggunaan bom nuklir di Gaza adalah sebuah opsi.
Jelang Ramadan eskalasi kekerasan di wilayah Palestina berpotensi terjadi. Salah satu penyebabnya adalah rencana Israel membatasi masuknya umat Islam ke Masjid Al-Aqsa.
Demi mencegah memburuknya situasi terutama di Gaza, yang masih diguncang perang, beberapa negara mediator terus mendorong kesepakatan gencatan senjata bisa terwujud sebelum Ramadan.
ADVERTISEMENT
Beberapa media di Israel bahkan melaporkan, bahwa AS menekan pemerintahan Negara Yahudi agar menerima gencatan senjata. AS memastikan negosiasi gencatan senjata akan mencakup pertukaran sandera.
PM Israel Benjamin Netanyahu menegaskan, terlalu dini untuk memastikan Israel akan menyepakati gencatan senjata dan pertukaran tahanan dengan Hamas.