Menteri Israel Pertama Kalinya Tiba di Arab Saudi, Pertanda Normalisasi?

27 September 2023 12:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pariwisata Israel, Haim Katz. Foto: MENAHEM KAHANA/Pool via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pariwisata Israel, Haim Katz. Foto: MENAHEM KAHANA/Pool via REUTERS
ADVERTISEMENT
Rencana menuju normalisasi hubungan antara Israel dan Arab Saudi tampak semakin terungkap. Hal tersebut dibuktikan melalui kunjungan Menteri Pariwisata Israel Haim Katz ke Ibu Kota Riyadh untuk menghadiri acara PBB pada Selasa (26/9).
ADVERTISEMENT
Adapun itu adalah perjalanan pertama seorang anggota kabinet Israel ke Arab Saudi yang diumumkan secara publik dan terbuka.
Dikutip dari Al Jazeera, kedatangan Katz ke Riyadh adalah sebagai pemimpin delegasi Israel dalam acara konferensi pariwisata yang diadakan United Nations World Tourism Organization. Dia akan berada di Arab Saudi selama dua hari.
Menurut pernyataan yang dirilis kantor Katz, anggota parlemen Knesset dari Partai Likud itu membawa misi untuk meningkatkan kerja sama pariwisata dan hubungan luar negeri Israel.
"Pariwisata adalah jembatan antarnegara. Kerja sama di bidang pariwisata memiliki potensi untuk menyatukan hati dan kemajuan ekonomi," bunyi pernyataan tersebut.
"Saya akan bekerja untuk memajukan kerja sama, pariwisata dan hubungan luar negeri Israel," kata Katz.
ADVERTISEMENT
Hingga berita ini dirilis, pemerintah Arab Saudi belum memberi tanggapan atas kedatangan Katz dan delegasi Israel.
Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir (kiri) mengunjungi kompleks Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem. Foto: Minhelet Har-Habait/via REUTERS
Adapun kunjungan Katz berlangsung ketika Arab Saudi dan Israel dilaporkan sedang berupaya menjalin hubungan diplomatik melalui mediasi Amerika Serikat.
Washington telah mendesak kedua sekutunya di Timur Tengah — Israel dan Arab Saudi, guna melakukan normalisasi hubungan seperti yang terjadi dengan Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Maroko pada 2020.
Kesepakatan normalisasi hubungan Israel dengan tiga negara Arab itu dinamakan Abraham Accords dan terjadi di bawah kepemimpinan eks Presiden AS Donald Trump.
Pemimpin de facto Arab Saudi, Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MbS), pada pekan lalu juga mengindikasikan terjalinnya hubungan yang semakin dekat antara Saudi dan Israel.
ADVERTISEMENT
"Setiap harinya kami makin dekat," ujar MbS dalam wawancaranya dengan Fox News yang disiarkan pada Rabu (20/9). Namun, MbS pada saat bersamaan juga menegaskan komitmen Riyadh yang tetap mendukung perjuangan rakyat Palestina.
Palestina, pada gilirannya, menilai segala kesepakatan-kesepakatan yang ditengahi AS untuk normalisasi hubungan Israel itu sebagai pengkhianatan terhadap penderitaan mereka dan upaya mereka untuk mendirikan sebuah negara berdaulat.