Menteri Lingkungan Hidup Norwegia Temui Jokowi di Istana

2 Juni 2024 14:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar (kiri) dan Menteri Iklim dan Lingkungan Hidup Norwegia, Andreas Bjelland Erikson menemui Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (2/6/2024). Foto: Zamachsyari/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar (kiri) dan Menteri Iklim dan Lingkungan Hidup Norwegia, Andreas Bjelland Erikson menemui Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (2/6/2024). Foto: Zamachsyari/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Iklim dan Lingkungan Hidup Norwegia, Andreas Bjelland Erikson menemui Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (2/6).
ADVERTISEMENT
Pantauan di lokasi, terlihat Erikson tiba pada pukul 13.40 WIB didampingi oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya. Keduanya berjalan memasuki istana sembari menyapa awak media.
"Erikson, dari Norwegia," kata Siti memperkenalkan Erikson.
Tak lama kemudian, Menteri Keuangan, Sri Mulyani juga turut menyusul kedatangan keduanya. Sri Mulyani tiba di Istana pada pukul 13.50 WIB.
Sebelumnya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya, bersama Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, dan Menteri Iklim dan Lingkungan Norwegia, Andreas Bjelland Eriksen, melakukan kunjungan ke Taman Nasional Gunung Leuser, Sabtu, (1/06).
Kunjungan itu bertujuan untuk memperkuat kerja sama Indonesia-Norwegia dalam upaya konservasi dan pengurangan emisi gas rumah kaca sekaligus memperlihatkan keindahan wilayah Taman Nasional Gunung Leuser.
ADVERTISEMENT
Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada 5 Juni, ketiga menteri juga sempat merekam siniar di tengah hutan.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya konservasi keanekaragaman hayati dan upaya penurunan emisi gas rumah kaca dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya.
Kunjungan itu juga menunjukkan komitmen Indonesia dalam penurunan deforestasi dan mendukung pencapaian Indonesia's FOLU Net Sink 2030 untuk pengurangan emisi gas rumah kaca di sektor kehutanan.
Kerja sama Indonesia dan Norwegia dalam pendanaan berbasis kontribusi (result-based contribution) untuk pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan (REDD+) menjadi salah satu bukti nyata dari upaya ini.