Menteri Lingkungan Korsel Undang Presiden Jokowi Hadiri Pertemuan SDGs di Seoul

25 Februari 2020 12:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi saat di KTT ASEAN, Bangkok, Thailand. Foto: Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi saat di KTT ASEAN, Bangkok, Thailand. Foto: Reuters
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi menerima kunjungan Menteri Lingkungan Hidup Korsel Cho Myung-Rae di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. Saat menerima Rae, Jokowi didampingi Menteri PPN/Kepala Bappneas Suharso Monoarfa.
ADVERTISEMENT
Suharso mengatakan, di pertemuan itu Rae meminta Presiden Jokowi, hadir dalam acara kedua Partnering for Green Growth and Global Goals (P4G) yang digelar di Seoul di bulan Juni 2020.
"Kemudian mengundang second meeting P4G di Seoul, mengundang Bapak Presiden. Kemudian yang ketiga memberitahukan Indonesia akan jadi tuan rumah untuk P4G pada tahun 2022," kata Suharso usai pertemuan, Selasa (25/2).
Menteri PPB Suharso Monoarfa baru saja bertemu dengan Presiden Jokowi. Foto: Fahrian Saleh/kumparan
P4G merupakan program kemitraan untuk pertumbuhan ramah lingkungan dan tujuan global dalam mencapai pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).
Dalam pembangunan berkelanjutan, Indonesia selama ini dianggap mumpuni meski masih dalam tingkatan yang rendah. Karena fokus tersebut, negara-negara ikut mendukung.
"Indonesia di dalam proses SDG's sudah bagus, sudah bisa menjadi contoh. Meskipun secara ranking masih rendah, tapi mereka senang karena kita concern pencapaian SDGs itu," jelasnya.
ADVERTISEMENT
"Negara-negara ini membantu mempercepat beberapa sektor SDGs tadi yang saya sebutkan," tambahnya.
Di kesempatan itu, Suharso dan Presiden Jokowi juga membahas dukungan Korea Selatan terhadap rencana pemindahan ibu kota baru ke Kalimantan Timur.
"Disampaikan Korea Selatan juga berminat di ibu kota baru dan Bapak Presiden menyambut positif karena itu artinya ada peluang untuk bisa kerja sama," jelasnya.
Sebelumnya, saat mengunjungi Korea Selatan November 2019 lalu, Jokowi dan Presiden Republik of Korea Moon Jae In sempat menandatangani kesepakatan bilateral. Hal itu dijelaskan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
"Ada tiga kesepakatan yang akan ditandatangani di depan kedua Presiden. Pertama adalah mengenai selesainya negosiasi Comprehensive Economic Partnership antara Indonesia dan RoK. Kedua adalah bebas visa untuk pemegang paspor diplomatik dan dinas. Ketiga adalah MoU mengenai Technical Cooperation on Capital City Relocation and Development," kata Retno melalui pernyataan resmi, Senin (25/11).
ADVERTISEMENT