Menteri Malaysia soal Ancaman Pembunuhan Radja: Beberapa Orang Sudah Ditangkap

14 Maret 2023 12:15 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Grup band Radja Foto: Munady Widjaja
zoom-in-whitePerbesar
Grup band Radja Foto: Munady Widjaja
ADVERTISEMENT
Pemerintah Malaysia memantau kasus ancaman pembunuhan terhadap band Radja yang terjadi usai menggelar konser di Johor. Pihaknya pun akan menunggu hasil investigasi polisi terkait perkembangan kasus tersebut.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari The Star, pernyataan itu disampaikan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Malaysia, Fahmi Fadzi, pada Senin (13/3).
“Kami akan membiarkan polisi melanjutkan penyelidikan mereka; saya diberi tahu bahwa beberapa orang telah ditangkap sehubungan dengan kasus ini, jadi kami akan menunggu informasi baru dari pihak berwenang,” tutur dia
Fahmi kemudian mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dalam menyampaikan pendapat — terutama di dunia maya, karena tindakan itu dapat dengan mudah disalahartikan oleh orang lain dan memicu perselisihan.
“Saya pikir kita harus berhati-hati dengan apa yang kita katakan di dunia maya, dan itulah mengapa literasi digital atau internet itu penting. Terkadang, apa yang kita anggap sebagai lelucon bisa jadi berbeda bagi orang lain,” sambung dia.
ADVERTISEMENT

Dua Tersangka Sempat Ditangkap

Sebelumnya, pihak kepolisian Johor pada Minggu (12/3) siang hari waktu setempat telah menangkap dua pria yang diduga ikut serta mengancam nyawa para personel band Radja.
Kepala Kepolisian Johor, Datuk Kamarul Zaman Mamat, mengatakan kedua tersangka berusia 37 dan 48 tahun.
Ian Kasela di DPP PDIP Foto: Aria Pradana/kumparan
Namun, kedua tersangka ditahan dalam waktu yang tidak lama. Menurut penjelasan vokalis Radja, Ian Kasela, mereka dilepas dari tahanan polisi usai membayar sejumlah uang.
“Kami dapat informasi pelaku yang kami laporkan, dua orang sudah dipanggil diperiksa, terus tadi pagi aku ngobrol juga sama teman di sana dia dilepas,” jelas Ian pada Selasa (14/3).
“Ternyata UU yang berlaku di sana, yang diinformasikan ke sana jika mampu bayar, kalau enggak salah kurang lebih 10 ribu ringgit. Jadi, kalau di sana mau mengancam kek atau kejadian apa pun yang berurusan dengan hukum akan dilepas jika mampu membayar sebagai jaminan,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT

Awal Mula Kejadian

Lebih lanjut, duduk perkara adanya ancaman pembunuhan terhadap personel band Radja bermula pada akhir pekan lalu, sekitar pukul 23.15 malam waktu setempat.
Ian berargumen, insiden tidak mengenakkan ini terjadi akibat kesalahpahaman.
“Ini pertama kali kami datang ke Johor, dan kami sangat apresiasi. Usai konser, kami disuruh menunggu karena ada perwakilan kedutaan ingin foto dengan Radja,” ujar Ian, seperti dikutip dari Harian Metro Malaysia.
Akan tetapi, tiba-tiba mereka didatangi oleh 15 orang pengawal dan dua orang laki-laki mewakili panitia. Mereka marah-marah sambil menuding para personel band Radja.
Grup band Radja Foto: Munady Widjaja
“Tapi, kami mulai merasa berbeda saat suara mereka semakin keras. Mereka bertindak agresif, menendang meja, mulai mendorong kami dan melontarkan kata-kata kasar dan mengancam akan membunuh kami. Kami tidak bisa berbuat apa-apa karena kami tahu mereka banyak,” lanjut dia.
ADVERTISEMENT
Para personel band Radja pun khawatir akan hal itu karena mereka bakal kembali tampil di Malaysia usai Ramadhan.
“Dia mengancam lagi, ‘Saya dengar Radja melakukan pertunjukan di Johor, Malaysia, kamu akan mati!’ Kami kecewa dengan penyelenggara dan ancaman kematian ini adalah hal yang serius meskipun kami telah memberikan komitmen terbaik kami,” ungkap Ian.
Pihak Radja kemudian mengajukan pengaduan ke Mabes Polri untuk meminta perlindungan atas keselamatan mereka dan keluarga masing-masing.
“Kami koordinasi, ngobrol, sharing ke Mabes, berharap di sini bisa semacam memberi perlindungan terhadap anak istri kami, karena mencari Radja sangat mudah,” kata Ian.
“Saya takut, dia mungkin berbuat lebih lagi, entah suruh orang atau apa, itu suudzon kita, kekhawatiran kami,” tutup dia.
ADVERTISEMENT