Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Menteri Nusron: Tidak Benar SHGB Milik Aguan di Pantai Tangerang Batal Dicabut
23 Februari 2025 14:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Menteri ATR/BPN, Nusron Wahid, memberikan klarifikasi terkait beredar kabar liar Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) milik pengusaha Sugianto Kusuma (Aguan) di kawasan pesisir Tangerang batal dicabut.
ADVERTISEMENT
Nusron menegaskan, kabar itu tidak benar karena SHGB pagar laut di Tangerang tetap dicabut oleh Kementerian ATR/BPN.
"(Kabar) yang menyatakan bahwa saya batal mencabut SHGB miliknya Pak Aguan yang ada di pinggir pantai Tangerang. Saya katakan berita itu tidak benar," kata Nusron dalam keterangan video dikutip Minggu (23/2).
Nusron menjelaskan, total ada 263 SHGB dan 17 SHM di Kohod, Tangerang. SHGB tersebut tercatat dimiliki perusahaan PT Intan Agung Makmur sebanyak 234 bidang, PT Cahaya Inti Sentosa sebanyak 20 bidang, dan perseorangan sebanyak 9 bidang.
Bidang tanah ini menjadi polemik karena menjadi tempat pembangunan pagar laut.
209 Sertifikat di Laut Tangerang Sudah Dicabut
Nusron telah meninjau langsung lokasi tersebut dan memutuskan untuk membatalkan sertifikat yang berada di luar garis pantai. Hingga kini, sebanyak 209 sertifikat telah dibatalkan, baik oleh pihak BPN maupun melalui proses sukarela.
ADVERTISEMENT
"Yang di luar garis pantai ada 222 bidang. Dari yang 222 bidang itu semua ada di garis pantai. Kebijakannya adalah semua yang ada di garis pantai, semuanya dibatalkan. Dan sampai saat ini sudah dibatalkan 209,” kata Nusron.
"Ada yang dibatalkan oleh pihak BPN. Ada yang dibatalkan melalui proses sukarela,” lanjutnya.
Menurutnya, masih ada 13 bidang tanah yang berlokasi di kawasan abu-abu sedang ditelaah.
"Karena wilayahnya abu-abu. Ada bidang tanah yang separuh masuk garis pantai, yang separuh di dalam pantai, yang separuh di luar garis pantai. Ini sedang ditelaa,” katanya.
Nusron kembali menegaskan berita yang menyebut dirinya batal mencabut SHGB milik Aguan tidak benar dan memastikan kebijakan yang diambil tetap konsisten sesuai aturan yang berlaku.
ADVERTISEMENT
"Kami tidak peduli yang di dalam garis pantai ini punya siapa. Kalau memang di dalam garis pantai ada SHGB maupun SHM-nya, kalau memang benar ya tidak dibatalkan,”tuturnya.