Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Menteri PPPA Apresiasi Langkah Gojek Dukung Pencegahan Kekerasan Seksual
25 Oktober 2023 20:35 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
Gojek terus memperkuat komitmennya dalam memberikan perlindungan komprehensif untuk cegah kekerasan seksual kepada mitra driver maupun pelanggan.
Bukan tanpa alasan, komitmen ini hadir karena jumlah kasus kekerasan seksual merupakan kasus terbanyak. Dari 21.546 kasus kekerasan yang terjadi sepanjang 2023, ada 9.498 orang yang menjadi korban kekerasan seksual.
Karena itulah, Gojek melahirkan inisiatif #AmanBersamaGojek. Terdapat tiga pilar utama yang dijalankan: edukasi, teknologi, dan proteksi.
Pada pilar edukasi, Gojek memberikan pelatihan tatap muka, modul online, serta Tips Pintar yang dapat diakses melalui aplikasi GoPartner. Program pelatihan yang telah diadakan sejak 2018 ini memberikan pengetahuan kepada mitra driver soal jenis tindakan kekerasan seksual dan kapan harus melapor.
Kemudian pada pilar teknologi, Gojek menghadirkan fitur Tombol Darurat yang terhubung dengan call center selama 24/7. Fitur ini menjadi inovasi yang dapat diakses pengguna Gojek saat merasa terdesak.
Terakhir pada pilar proteksi, Gojek menetapkan regulasi tegas dalam Tata Tertib Gojek yang memberikan payung hukum bagi korban kekerasan seksual. Tartibjek atau Tata Tertib Gojek, menjamin tiga bantuan dalam bentuk medis, psikis, dan hukum.
Langkah #AmanBersamaGojek pun diapresiasi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga. Menurutnya, #AmanBersamaGojek sejalan dengan UU TPKS yang melindungi masyarakat dari ancaman kekerasan seksual.
"Saya mengapresiasi Gojek melalui inisiatif #AmanBersamaGojek, karena sejalan dengan UU TPKS yang kini menjadi payung hukum. Ruang diskusi dan peningkatan kapasitas seperti ini menjadi penting, apalagi seiring kemajuan teknologi informasi, banyak penggunaan metode edukasi dengan menggunakan alat komunikasi," katanya.
Bintang melanjutkan, kolaborasi dan sinergi antara pemerintah dengan Gojek dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan moda transportasi yang aman, nyaman, dan cepat. Pencegahan kekerasan seksual perlu dilakukan dari hulu ke hilir.
"Tak hanya mitra driver Gojek yang dapat melindungi konsumennya, mereka juga harus nyaman dalam menjalankan tugas," kata Bintang.
Sementara itu, Direktur dan Heads of External Affairs Grup GoTo Nila Marita menyampaikan, Gojek tidak menolerir dan akan menindak tegas segala bentuk kekerasan seksual yang mengancam mitra driver maupun konsumen.
"Melalui inisiatif #AmanBersamaGojek, kami terus menyempurnakan mekanisme perlindungan dari kekerasan seksual secara komprehensif, menggunakan berbagai inovasi teknologi maupun non-teknologi untuk terus memberikan proteksi menyeluruh bagi semua," kata Nila.
Gojek Berikan Pelatihan Pencegahan Kekerasan Seksual ke Mitra Driver
Dalam penelitian yang dilakukan Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Gojek menjadi layanan transportasi online yang paling banyak digunakan masyarakat Indonesia, dengan rasa aman menjadi prioritas dari para pengguna layanan transportasi online.
Hal ini tidak terlepas dari sisi komitmen mitra driver untuk berkendara dengan baik dan aman, menghindari perbuatan pelecehan seksual, dan menjaga keamanan data pelanggan.
Karena itulah, Gojek terus memperluas jangkauan pelatihan pencegahan kekerasan seksual agar dapat memberikan penyuluhan kepada lebih banyak driver. Memasuki tahun kelima, pelatihan ini diselenggarakan di 13 kota dan diikuti sekitar 1.000 mitra driver Gojek.
Tahun ini, Gojek kembali bekerja sama dengan organisasi nirlama Di Jalan Aman Tanpa Pelecehan (DEMAND) dan Kementerian PPPA untuk memberikan pelatihan tersebut serta memperbaharui modul bagi mitra driver Gojek.
Menteri PPPA Bintang Puspayoga menjelaskan, pelatihan anti-kekerasan seksual yang diinisiasi Gojek menjadi satu parameter bahwa kerja kolaborasi antara pemerintah dan Gojek berjalan baik.
Sementara itu, Nila berharap pelatihan ini dapat membuat para mitra driver menjadi pelopor dalam menekan angka kekerasan seksual di publik. Hal tersebut sejalan dengan visi pemerintah untuk menciptakan ruang aman bagi seluruh lapisan masyarakat.
"Lewat pelatihan ini, mitra Gojek tak hanya dapat menjadi pelopor dalam menciptakan ruang publik yang aman sehingga terhindar dari jenis-jenis kekerasan seksual, namun juga bisa menjadi pihak yang aktif membantu korban apabila melihat kasus tersebut," pungkas Nila.