Menteri PPPA Puji Kinerja Pemkot Semarang Tekan Angka Stunting: Gercep
ADVERTISEMENT
Menteri PPPA, I Gusti Ayu Bintang Darmawati, mengapresiasi kinerja Pemkot Semarang karena berhasil menekan angka kasus stunting. Angka prevalensi stunting di Kota Semarang mengalami penurunan sebesar 10,9 persen dari 21,3 persen.
ADVERTISEMENT
Dari angka itu, artinya masih ada 1.364 balita stunting di ibu kota Jawa Tengah ini.
I Gusti Ayu Bintang Darmawati mengatakan, angka penurunan stunting di Kota Semarang menjadi yang tertinggi di Jawa Tengah.
"Saya apresiasi gercep (gerak cepat-red) Bu Wali dalam menangani kasus stunting di Kota Semarang. Kepedulian yang tinggi terhadap masalah kesehatan masyarakat perlu diacungi jempol," kata Bintang usai meresmikan Rumah Penanganan Stunting Lintas Sektor bagi balita (Rumah Pelita) di Kota Semarang, Selasa (21/2).
Bintang menjelaskan, ada lima pilar yang menjadi dasar penanganan stunting. Komitmen pimpinan, sosialisasi dan komunikasi, konvergensi dan koordinasi program pusat dan daerah, ketahanan pangan dan gizi dan pemantauan evaluasi.
"Lima pilar itu kan jadi dasar mempercepat stunting. Sudah diatur dalam stranas. Lima pilar itu semuanya kolaborasi pusat dan daerah. Gerakan bersama dari pusat sampai daerah yang punya komitmen bersama," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Ia optimistis angka stunting di Kota Semarang dapat terus ditekan dengan peran masyarakat dan pemerintah melalui pendekatan secara kekeluargaan.
"Saya sangat yakin Mbak Ita bisa cepat mengatasi persoalan stunting di Kota Semarang. Dengan pengalamannya selama menjabat Wakil Wali Kota selama dua periode, masalah stunting yang menjadi penyebab ganjal tumbuh kembang anak bisa diberantas di Kota Semarang," ungkap Bintang.
Sementara Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu (Ita), mengatakan, rumah Pelita ini akan menjadi terobosan penanganan stunting dari hulu ke hilir.
Penanganan stunting dimulai dari pemberian pola asuh, penanganan gizi, sanitasi, dan lain-lain.
"Selain diperuntukkan bagi anak stunting, Rumah Pelita juga mewadahi pelayanan bagi ibu hamil yang mengalami anemia dan kekurangan energi kronis (KEK). Ada 10 anak stunting dan 8 ibu hamil yang ditangani di Rumah Pelita. Kita sediakan dokter, psikolog, pengasuh, hingga juru masak," jelas Ita.
ADVERTISEMENT
Ia berharap, keberadaan rumah Pelita ini mampu menurunkan angka stunting dengan signifikan. Sebab saat ini masih ada 1.364 balita stunting di Semarang.
“Melalui inovasi ini, saya berharap Kota Semarang zero stunting pada 2023," kata Ita.