Menteri PUPR: 36 Ribu Bangunan Rusak Berat Akibat Gempa Lombok

20 Agustus 2018 15:39 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekolah di Lombok rusak akibat gempa. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Sekolah di Lombok rusak akibat gempa. (Foto: Dok. Istimewa)
ADVERTISEMENT
Rentetan gempa di Lombok mengakibatkan 36 ribu bangunan, termasuk gedung sekolah, rumah sakit, dan pasar rusak berat akibat gempa. Menteri PUPR Basuki Hadi Muldono mengatakan, masih terus menunggu pendataan jumlah kerusakan bangunan di Lombok setelah gempa 7 magnitudo pada Minggu (19/8) malam.
ADVERTISEMENT
"Itu ada sekitar 36 ribu yang rusak berat sebelum gempa tadi malam. Ada 36 ribu dan 140-150 sekolah detailnya saya enggak (tahu) tapi ada ratusan misal sekolah, RS, pasar," kata Basuki di Kantor Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Senin (20/8).
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono (Foto: Kementerian PUPR)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono (Foto: Kementerian PUPR)
Basuki menjelaskan pemerintah pusat terus berupaya memperbaiki bangunan yang rusak. Pihak Kementerian PUPR telah bekerja sama dengan sejumlah BUMN untuk memperbaiki bangunan yang rusak.
"Kita harus kerjakan serentak. Saya kira hal itu enggak ada kesulitan karena juga sudah ditugaskan semua BUMN sudah di sana Nindya Karya, Brantas, Wijaya Karya, PP, Waskita Karya, Adhi Karya, semua sudah dapat tugas," kata Basuki.
Warga memindahkan poster Presiden Joko Widodo dari bangunan SDN 2 Kekait yang rusak akibat gempa di Gunungsari, Lombok Barat, NTB, Minggu (12/8/2018). (Foto: ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)
zoom-in-whitePerbesar
Warga memindahkan poster Presiden Joko Widodo dari bangunan SDN 2 Kekait yang rusak akibat gempa di Gunungsari, Lombok Barat, NTB, Minggu (12/8/2018). (Foto: ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)
Basuki menjelaskan pihaknya juga masih mengaudit kondisi bangunan rumah sakit, apakah masih layak diperbaiki atau dibangun ulang.
ADVERTISEMENT
"Sementara ini sudah kita bikinkan (perbaikan). Jadi kayak rumah sakit daerah Tanjung kita juga bikinkan sementaranya yang aslinya kita audit masih bisa dipakai atau enggak, kalau menurut kasat mata kami masih bisa karena masih lurus semua," kata Basuki.
Kondisi Pasar di Kecamatan Tanjung, Kab. Lombok Utara, pascagempa, Rabu (08/08/2018). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi Pasar di Kecamatan Tanjung, Kab. Lombok Utara, pascagempa, Rabu (08/08/2018). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
Selain itu, Basuki akan segera memperbaiki sejumlah pasar di Lombok yang rusak. Basuki menjelaskan perbaikan pasar ini menjadi prioritas, agar kegiatan ekonomi masyarakat tetap berjalan.
"Pasar (terutama) ini harus diperbaiki supaya ada kegiatan ekonomi. dan rumah ini yang karena sudah dibantu 50 juta semua, karena bukan hanya soal bantuannya, mereka harus bergerak juga," kata Basuki.
Petugas tim gabungan SAR mengevakuasi korban gempa yang tertimpa bangunan masjid di Dusun Lading-lading, Desa Tanjung, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Senin (6/8). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas tim gabungan SAR mengevakuasi korban gempa yang tertimpa bangunan masjid di Dusun Lading-lading, Desa Tanjung, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Senin (6/8). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
Basuki menegaskan pemerintah telah menyiapkan bantuan senilai Rp 50 juta bagi masing-masing warga yang rumahnya rusak berat dan Rp 25 juta untuk warga yang rumahnya rusak sedang.
ADVERTISEMENT
"Karena kalau nunggu kita perbaiki pasti lama tapi kalau semua bergerak membangun rumahnya masing-masing dengan uang Rp 50 juta mudah-mudahan lebih cepat maka tidak dibangun huntara (hunian sementara), supaya lebih cepat selesai," pungkas Basuki.