Menteri PUPR Pastikan Tak Ada Rumah Warga yang Direlokasi Usai Gempa Sumedang

3 Januari 2024 20:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, saat meninjau RSUD Sumedang pada Rabu (3/1/2023). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, saat meninjau RSUD Sumedang pada Rabu (3/1/2023). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, meninjau RSUD Sumedang usai rentetan gempa 4,8 magnitudo yang mengguncang wilayah tersebut.
ADVERTISEMENT
Basuki terlihat sempat masuk ke sejumlah ruangan di dalam rumah sakit lalu beranjak meninjau SMAN 1 Sumedang yang letaknya berada tepat di sisi rumah sakit.
"Kebetulan saya sedang mendampingi Pak Presiden di Jawa tengah, di Cilacap, Purwokerto, Brebes terakhir, dan saya minta izin ke sini karena di berita kan ada kerusakan, ada pengungsi gitu, beliau menugaskan saya untuk lihat ini," kata dia kepada wartawan, Rabu (3/1).
Dari peninjauan dan laporan yang diterimanya dari Pemkab Sumedang, dipastikan tak ada rumah warga yang direlokasi. Pemerintah akan memperbaiki rumah warga yang mengalami kerusakan dengan kategori berat, sedang, dan ringan.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, saat meninjau RSUD Sumedang pada Rabu (3/1/2023). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
"Rumah kan sementara ini kelihatannya menurut laporan BPBD dan Pak Pj (Bupati Sumedang) tidak ada yang perlu direlokasi, jadi pasti perbaikannya berdasarkan kriteria kerusakan berat, sedang, dan kerusakan ringan," ucap dia.
ADVERTISEMENT
Basuki menyebut sudah ada kriteria bantuan yang akan diberikan pada warga yang rumahnya rusak. Sementara untuk fasilitas umum, yang terpenting memperbaiki sekolah dan rumah sakit secara menyeluruh.
"Tadi Pak Direktur (RSUD Sumedang) bilang sudah ada master plan. Kami akan lihat master plan sambil mengevaluasi kondisi existing yang sekarang," ujar dia.
Pasien dievakuasi ke tenda darurat yang didirikan di luar RSUD Sumedang setelah atap dan dinding rusak akibat gempa berkekuatan 4,8 SR di Sumedang, Jawa Barat pada 1 Januari 2024. Foto: Timur Matahari / AFP
Meskipun, secara struktur bangunan terlihat masih baik, Basuki menilai diperlukan retrofitting atau penguatan struktur bangunan. Proses tersebut diharapkan dapat dilakukan secepatnya.
"Kita perlu retrofitting namanya, bukan renovasi atau rehabilitasi. Perkuatan. Karena retakannya tidak memperparah strukturnya," kata dia.
Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin, menyebut total bangunan yang rusak akibat gempa di Sumedang mencapai 1.136 bangunan (sebelumnya data Pemkab Sumedang 1.004 bangunan).
ADVERTISEMENT
"Hari ini dari update aplikasi tapi ini belum diverifikasi ya, jumlah kerusakan rumah total 1.136, 876 rusak ringan, 136 rusak sedang, dan 124 rusak berat," kata dia ketika meninjau ke RSUD Sumedang, Rabu (3/1).