Menteri Transportasi Korsel Akan Mundur Imbas Kecelakaan Jeju Air

Anggota tim investigasi ilmiah polisi melakukan operasi pencarian di dekat lokasi pesawat Boeing 737-800 milik Jeju Air jatuh dan terbakar di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan, Rabu (1/1/2025). Foto: STR/AFP

Menteri Transportasi Korea Selatan pada Selasa (7/1) mengatakan akan mengundurkan diri sebagai bentuk tanggung jawab atas kecelakaan Jeju Air pada 29 Desember 2024 lalu.

“Saya merasakan tanggung jawab yang besar atas bencana ini,” kata Park Sang-woo dalam konferensi pers dikutip dari Reuters.

Ia mengatakan akan mencari waktu yang tepat untuk mengundurkan diri setelah membahas situasi saat ini.

Park juga mengatakan akan segera meningkatkan keselamatan dari sistem pendaratan bandara yang para ahli sebut berkontribusi pada bencana yang menewaskan 179 penumpang.

Para ahli penerbangan mengatakan, tanggul yang dirancang untuk menopang antena “localizer” yang digunakan untuk memandu pendaratan dalam jarak pandang yang buruk terlalu kaku dan terlalu dekat dengan landasan pacu.

Wakil Menteri Transportasi untuk Penerbangan Sipil, Joo Jong-wan, mengakui bahwa langkah-langkah keselamatan tidak memadai saat membangun tanggul. Namun, mereka mengatakan langkah-langkah tersebut sudah sesuai dengan peraturan di Korea dan luar negeri.

Polisi menyelidiki bagaimana tanggul dikonstruksi. Minggu lalu, penyidik kepolisian menggerebek kantor Jeju Air dan operator Bandara Internasional Muan.

Sebagai bagian penyelidikan, dua dari penyidik Korsel pada Senin (6/1) berangkat ke Amerika Serikat (AS) untuk menganalisa rekaman data penerbangan yang rusak saat kecelakaan bersama Badan Keselamatan Transportasi Nasional AS.