Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Peringatan Harteknas (Hari Teknologi Nasional) ke-24 mencapai puncaknya saat dibuka oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla di Lapangan Puputan Renon Denpasar, Bali (28/8). Sebelumnya, serangkaian acara dan kegiatan sukses digelar: pameran inovasi teknologi Ritech Expo; Rakornas ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (IPTEKIN); Lomba Produk Inovasi Nasional; Bakti Inovasi; Anugerah Iptek dan Inovasi; berbagai kegiatan Ilmiah, serta berbagai lomba Iptek dan Inovasi.
ADVERTISEMENT
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengungkapkan, kegiatan Hakteknas akan terus disosialisasikan ke daerah untuk menularkan semangat iptek dan inovasi ke penjuru nusantara. Itulah kenapa, sejak tahun 2016, dirinya menginisiasi Hakteknas digelar di daerah-daerah. Sebelumnya Hakteknas selalu diperingati di Jakarta. Ternyata, menurut Menristekdikti, atensi publik di daerah terhadap riset dan inovasi semakin meningkat.
"Sejak tahun 2016, kami lakukan di luar kota, yakni Surakarta. Ada kenaikan inovasi daerah mulai muncul. Kemudian tahun 2017 di Makassar. Tahun 2018 di Pekanbaru Riau. Kali ini di Bali. Harapan saya bisa terus sosialisasikan ke daerah lain, untuk mendorong inovasi daerah," ucapnya.
Kenaikan inovasi ini tidak lepas dari kerja keras enam Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) yang berada di bawah koordinasi Kemenristekdikti, yang selalu mendorong kontribusi dalam inovasi bangsa sehingga pada tahun 2019 terdapat perubahan yang sangat signifikan dalam riset dan inovasi.
ADVERTISEMENT
"Dulu startup atau inovasi yang dihasilkan para peneliti Indonesia selalu berada di bawah di Asia Tenggara. Bahkan patennya rendah. Saya waktu itu membandingkan dengan Iran, mereka mengembangkan startup dari tahun 2004-2014, berapa inovasi yang dihasilkan dalam 10 tahun, mereka menghasilkan 1000 startup," terang Menteri Nasir.
Hal itulah yang menjadi tekad Menteri Nasir. Sebab pada saat awal dirinya memimpin Kemenristekdikti, hanya ada di bawah 15 startup dalam setahun. Namun pada tahun 2019 ini, startup yang sudah dibangun baik oleh LPNK, Perguruan Tinggi Masyarakat dan Industri sudah tercipta sebanyak 1350 startup selama lima tahun.
Story ini merupakan bentuk kerja sama dengan Kemenristekdikti.