Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Video deklarasi pembentukan Laskar Jundullah atau Tentara Allah di Kampung Sasak Bubur Cicalengka, RT 4 RW 3, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat, viral dan membuat geger media sosial. Deklarasi itu dianggap tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan mengarah kepada radikalisme.
ADVERTISEMENT
Warga desa setempat yang sempat ikut deklarasi juga sudah membuat video klarifikasi tidak terlibat dalam kegiatan atau Laskar Jundullah tersebut. Pimpinan kelompok itu, Ustaz Erwin Sa'ad saat ini tidak diketahui keberadaanya dan tengah dicari oleh polisi untuk dimintai keterangan.
kumparan menyambangi lokasi digelarnya deklarasi tersebut, yakni sebuah masjid tanpa nama tapi acap kali disebut Masjid Allah oleh warga setempat.
Dari pantauan, masjid dengan cat warna biru tersebut berada di tengah area persawahan. Warga yang hendak menuju ke sana harus melalui gang terlebih dahulu lalu melanjutkan perjalanan menyusuri jalan setapak antara persawahan dengan berjalan kaki atau sepeda motor.
Setelah melalui jalan setapak, masjid mulai terlihat. Di sana, terlihat warga sedang bersama-sama berada di bangunan semacam bale berbahan bambu menyantap makanan yang digelar di atas daun pisang. Kegiatan makan bersama semacam itu acap kali dilakukan warga setempat setelah menunaikan ibadah salat Jumat. Tak hanya digunakan untuk makan bersama, bale tersebut digunakan untuk anak-anak belajar agama.
ADVERTISEMENT
Letak bale itu bersebelahan dengan masjid yang mulai dibangun pada tahun 2006 lalu. Masjid itu hingga kini belum berbadan hukum dan memiliki kapasitas untuk menampung sekitar 50 jemaah. Masjid itu terdiri dari dua lantai. Lantai satu digunakan warga beribadah dan lantai dua yang tak terlalu luas digunakan menyimpan barang.
Hingga kini, bangunan masjid belum berubah bentuk. Sementara itu, pengurus masjid yakni Muhammad Husein mengatakan, masjid itu dibangun dengan dana dari Erwan Sa'ad. Selain membangun masjid, Erwan acap kali memberi khotbah kepada jemaah saat pelaksanaan salat Jumat.
"Iya (didirikan Erwan Sa'ad). Rutin mengisi khotbah Jumat," kata dia ketika ditemui, Jumat (8/1).
Husein menambahkan, masjid itu dibangun Erwan untuk membantu warga yang tak memiliki tempat tinggal dan hendak memperbaiki diri dengan belajar ilmu agama. Dia pun menilai jiwa sosial yang dimiliki Erwan begitu tinggi.
ADVERTISEMENT
"Jadi tempat ini dibuat buat orang-orang yang pengin ngaji, memperbaiki diri dan selain itu juga ada jemaah yang tidak memiliki tempat tinggal, nah beliau sediakan di sini. Kayak saya kan nggak punya tempat tinggal nih, beliau sediakan gitu. Jadi sangat baik beliau," ucap dia.
Sementara itu, diketahui Erwan tak tinggal di Kecamatan Cihampelas melainkan Kecamatan Cililin yang berjarak sekitar 10 kilometer dari masjid. Erwan datang ke masjid tersebut hanya untuk mengisi ceramah acara pengajian atau memimpin salat Jumat.
Menurut Husein, Erwan ketika itu memilih mendirikan masjid di sana karena harga tanahnya yang murah.
"Karena tanahnya murah kalau nggak salah. Jadi beliau beli tanah di sini, Rp 40 ribu per 14 meter. Akhirnya beli di sini dan didirikan di sini," ungkap dia.
ADVERTISEMENT