Menyelamatkan Nurul, 3 Hari Bertahan bersama Jasad Ibu di Reruntuhan

1 Oktober 2018 21:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Nurul (15 tahun), bertahan dari rasa takut dan dingin di tengah reruntuhan akibat gempa di Balaroa, Palu, sejak Jumat (28/9). Dia terjebak di genangan air PDAM yang bocor diguncang gempa.
ADVERTISEMENT
Humas Kantor SAR Banjarmasin Iman Saputra di Kota Palu, mengatakan, korban selamat dan berhasil dievakuasi setelah 3 hari di bawah reruntuhan rumahnya. Korban berpelukan dengan jasad sang ibu yang meninggal karena tertimbun bangunan.
"Korban berhasil kami evakuasi dari reruntuhan bangunan rumahnya di Komplek Perumnas Balaroa dan proses evakuasi yang dibantu warga berjalan dramatis karena kami harus hati-hati mengeluarkannya," ujar Iman dikutip dari Antara, Senin (1/10).
Proses evakuasi Nurul, korban Gempa Palu yang selamat setelah 3 hari terkubur reruntuhan. (Foto: Dok. Humas Basarnas Banjarmasin)
Proses evakuasi berlangsung dramatis karena kondisi Nurul yang sudah kelelahan, sementara dia harus dikeluarkan dari reruntuhan rumahnya yang menghimpit tubuhnya.
"Saat ditemukan di reruntuhan rumahnya, kondisi korban cukup payah karena tiga hari tertimbun sehingga proses evakuasi dilakukan dengan hati-hati agar korban bisa diselamatkan," ungkapnya.
Upaya evakuasi berhasil dan Nurul dilarikan ke rumah sakit Bhayangkara Kota Palu untuk mendapatkan perawatan atas luka-luka dan psikologisnya. Kondisinya kritis.
Nurul, korban Gempa Palu yang selamat setelah 3 hari terkubur reruntuhan. (Foto: Dok. Humas Basarnas Banjarmasin)
"Fokus perhatian kami adalah mengevakuasi korban selamat dan tidak akan berhenti memberikan pertolongan kepada korban hingga yang bersangkutan bisa secepatnya diselamatkan," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Balaroa adalah daerah yang mengalami guncangan hebat dengan kondisi tanah bergerak naik turun hingga 5 meter. Daerah ini adalah garis patahan gempa yang membuat bangunan rata dengan tanah.
BNPB memperkirakan ada ratusan orang yang masih terjebak di Balaroa, sementara alat berat untuk mengevakuasi korban tertimbun sulit ke lokasi.