Hanya tenaga kesehatan yang mendapat izin pemerintah untuk disuntik vaksin dosis ketiga (booster). Alasannya jelas: nakes paling berisiko terpapar COVID-19 sehingga mereka butuh perlindungan ekstra. Saat ini baru 57,80 persen nakes di Indonesia yang mendapat booster. Sementara itu, booster malah “bocor” ke non-nakes.
Banyak orang berpikir keblinger dan ingin buru-buru disuntik booster supaya bisa lebih lama “aman” dari COVID-19. Siapa saja mereka yang keblinger itu? Dari mana mereka mendapat tawaran booster sementara pemerintah (katanya) masih menutup keran vaksin dosis penguat selain untuk nakes? Dan mengapa kebocoran vaksin booster bisa terjadi?
kumparan mencoba menelusuri kebocoran itu dan mewawancarai orang-orang non-nakes yang telah disuntik booster . Langganan kumparan+ untuk menyimak laporan lengkapnya.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
Bebas iklan mengganggu
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
Gratis akses ke event spesial kumparan
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814