Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Menyusuri Jakarta-Semarang via Tol Jelang Mudik Lebaran 2024
21 Maret 2024 7:04 WIB
·
waktu baca 5 menitADVERTISEMENT
Ruas Tol Trans Jawa menjadi salah satu jalur utama yang digunakan masyarakat untuk mudik ke daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
Menjelang arus mudik dimulai, kumparan mencoba menyusuri jalur ini sejauh 400 kilometer dari Jakarta sampai Semarang pada Rabu (20/3).
Dari hasil penelusuran, ditemukan masih banyak hal yang perlu diperbaiki di ruas tol Trans Jawa untuk dilintasi jutaan pemudik menjelang Lebaran nanti. Berikut rangkumannya.
Tol Jakarta-Cikampek
Perjalanan dimulai sekitar pukul 07.30 WIB. Begitu masuk ruas tol di sekitar KM 10, langsung ditemui jalan beton yang bergelombang. Ada pula beberapa lubang yang menganga di lajur yang biasa dilalui truk-truk besar. Kondisi itu sejauh kurang lebih 30 kilometer.
Sedangkan jalan yang berlubang dan jalan bergelombang hanya terjadi di lajur 1 dan 2, sementara lajur 3 dan 4 masih mulus.
Dari KM 40 hingga Gerbang Tol Cikampek Utama (Cikatama), kondisi jalan sudah lebih baik. Namun ada sedikit catatan, masih ada beberapa lubang di sejumlah titik. Belum terlihat juga ada proyek perbaikan jalan di sini. Sementara rambu jalan di ruas tol ini sudah cukup memadai. Rambu jalan yang terpasang pun terbilang lengkap.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya perjalanan hingga ke GT Cikatama ada sejumlah titik yang berpotensi menjadi hambatan, salah satunya rest area. Ada 3 rest area yang terdapat di ruas Tol Japek ini.
Kemacetan berpotensi terjadi menjelang Rest Area KM 19. Antrean kendaraan yang mengular jelang rest area menutup 1 ruas jalur. Begitu pula yang bakal terjadi di Rest Area KM 39 dan KM 57.
Selain itu, polisi juga bakal memberlakukan skema contra flow dari KM 36. Berkaca pada arus mudik Lebaran 2023 lalu, titik ini memang menjadi biang kepadatan. Banyak kendaraan yang mengantre untuk pindah ke lajur contraflow.
Sesampainya di Gerbang Tol Cikatama, antrean kendaraan juga bakal terjadi. Karena, pemudik mesti melakukan tap kartu tol. Di sini ini tersedia 34 gerbang tol. Bila hari biasa, ada 17 gerbang yang difungsikan bagi kendaraan menuju Jakarta dan 17 lainnya untuk arah sebaliknya.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan penuturan petugas di sana, bila arus mudik sudah mencapai tingkat terpadat, seluruh gerbang tol bakal difungsikan mengarah ke Jawa. Ini upaya untuk mengurai kepadatan.
Tol Cikopo-Palimanan
Selepas keluar dari Gerbang Tol Cikatama, pemudik langsung disambut ruas Tol Cikopo-Palimanan (Cipali). Di sini, jalanan menyempit menjadi 2 lajur.
Namun, berjarak sekitar 2 kilometer dari Gerbang Tol Cikatama atau KM 72, di sini polisi mulai memberlakukan skema one way. Kendaraan bisa melintas di kedua ruas jalan.
Di sini, sejumlah perbaikan jalan tengah dilakukan. Jalan-jalan yang berlubang mulai ditambal, yang sudah rusak parah dibeton ulang. Seperti yang terjadi di KM 122, 128, 129, dan 164.
Namun ada satu titik di sekitaran KM 116+800 yang kondisi jalannya rusak parah. Ada beberapa lubang berdiameter sekitar 50 cm yang menganga, menyebabkan pengendara mesti menurunkan kecepatannya.
ADVERTISEMENT
Seorang pekerja menyebut, hari ini memang proyek perbaikan baru dimulai. Secara bertahap akan dikebut hingga selesai pada H-7 Idul Fitri.
Namun untuk beberapa rest area yang ada, seperti di KM 81, 86, 102, dan 130, terlihat sudah ada pelebaran jalan. Jalan yang semula hanya 2 lajur, kini bertambah menjadi 3. Ini sebagai salah satu upaya mencegah kemacetan.
Pemudik perlu lebih hati-hati bila berkendara di ruas tol ini pada malam hari, sebab lampu penerangannya masih minim. Hanya ada di setiap persimpangan jalan. Meski begitu, rambu dan petunjuk jalan sudah lengkap.
Di Tol Cipali ini juga terdapat pertemuan arus dengan Tol Cisumdawu. Pertemuan arus itu juga berpotensi menjadi biang kemacetan, sebab, belum ada penambahan lajur.
ADVERTISEMENT
Tol Palimanan-Kanci
Masuk di ruas Tol Palimanan-Kanci (Palikanci) rasanya tak jauh berbeda dengan Tol Cipali. Hanya terdapat dua lajur di tiap ruas jalan, penerangannya pun masih minim.
Namun di sini, kondisi jalannya terbilang lebih baik. Tak banyak lubang atau pun jalan bergelombang. Mulus. Rambu lalu lintas dan penunjuk jalan juga sudah lengkap.
Hanya ada 1 rest area di ruas tol ini, tepatnya di KM 207. Tepat di depannya, sudah ada proyek pelebaran jalan. Satu lajur tambahan dibuat untuk mencegah kemacetan yang kerap terjadi menjelang rest area ini selama arus mudik.
Tol Kanci-Pejagan
Berlanjut ke ruas Tol Kanci-Pejagan, pemudik bakal langsung disambut jalanan bergelombang pada lajur 1. Ini disebabkan banyaknya tambalan aspal yang tidak rata.
ADVERTISEMENT
Bila berkendara dengan kecepatan 80 hingga 100 kilometer per jam, getarannya cukup terasa. Hal ini terjadi lumayan jauh, mulai dari KM 218 hingga 229.
Beberapa proyek perbaikan jalan memang sedang dilakukan. Jalan yang sudah tak bisa lagi ditambal dilakukan pengaspalan ulang. Seperti yang terjadi di KM 220 dan 224.
Penerangan di sini juga masih terbilang kurang. Lampu penerangan jalan hanya ada di setiap persimpangan. Kendati demikian, rambu dan petunjuk jalan sudah lengkap.
Tol Pejagan-Pemalang
Di Tol Pejagan-Pemalang kondisi jalannya jauh lebih baik. Jalan beton yang membentang sepanjang ruas tol terbilang rapih.
Namun ketika memasuki jalan aspal di KM 260, kondisi jalan mulai agak rusak. Bekas-bekas tambalan jalan yang tidak rata masih cukup banyak ditemukan pada lajur 1.
ADVERTISEMENT
Ada banyak proyek perbaikan yang tengah dikebut di sini. Mulai dari KM 265, 280 hingga KM 292.
Pada 2023 lalu, sempat terjadi kecelakaan beruntun akibat warga sekitar yang membakar padi. Asapnya masuk ke jalan tol hingga mengurangi jarak pandang pengendara.
Namun saat kumparan melintas, sudah tak ditemukan lagi adanya perilaku warga yang membahayakan tersebut.
Tol Batang-Semarang
Melanjutkan perjalanan di ruas Tol Batang-Semarang, kondisi jalan sudah cukup baik. Namun pengendara perlu tetap berhati-hati, sebab kontur jalan naik turun dan minimnya penerangan.
Bila mudik pada pagi hingga sore hari, pemudik dimanjakan dengan pemandangan sekitar. Tepatnya di KM 363, pemudik bisa melihat laut di sisi kiri jalan dan pegunungan pada bagian kanan.
Meski minim penerangan, rambu lalu lintas dan penunjuk jalan sudah cukup lengkap di ruas tol ini.
ADVERTISEMENT
Perjalanan berakhir di Gerbang Tol Kalikangkung. Di sini, rekayasa one way yang diberlakukan polisi juga akan berakhir.