Merapi Keluarkan Awan Panas Guguran, Masyarakat Diminta Jauhi Daerah Berbahaya

22 Juli 2024 9:11 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Awan panas guguran di Gunung Merapi, Senin (22/7/2024) pagi.  Foto: BPPTKG
zoom-in-whitePerbesar
Awan panas guguran di Gunung Merapi, Senin (22/7/2024) pagi. Foto: BPPTKG
ADVERTISEMENT
Gunung Merapi mengeluarkan awan panas guguran pada pagi hari ini, Senin (22/7) pukul 04.04 WIB.
ADVERTISEMENT
"Terjadi awan panas guguran di Gunung Merapi tanggal 22 Juli 2024 pada pukul 04:04 WIB," tulis keterangan resmi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).
Awan panas guguran tersebut berdurasi 126 detik. Sementara jarak luncurnya mencapai 1.200 meter.
"Amplitudo max 40 mm, durasi 126 detik, jarak luncur 1.200 meter ke arah Kali Bebeng, arah angin ke Barat," katanya.
Sampai saat ini, status Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tidak berubah, yaitu level III atau siaga.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya yaitu Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak dan Bebeng sejauh maksimal 7 km.
ADVERTISEMENT
Lalu, pada sektor tenggara potensi bahaya meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Apabila terjadi letusan eksplosif maka lontaran material vulkanik dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.