2 Ramadhan 1446 HMinggu, 02 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Merawat Mimpi di Ujung Negeri

27 April 2017 18:52 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Sebuah motor terjebak lumpur menuju Bengkayang (Foto: Dok. Sespri Presiden)
zoom-in-whitePerbesar
Sebuah motor terjebak lumpur menuju Bengkayang (Foto: Dok. Sespri Presiden)
Awal bulan ini Presiden Joko Widodo memenuhi permintaan anak-anak SDN 04 Sungkung, Bengkayang yang meminta tas dan sepatu. Video tersebut sempat viral di media sosial dan langsung direspon Jokowi.
ADVERTISEMENT
Anak-anak di ujung negeri itu kini sudah dapat tersenyum karena keinginan mereka langsung diwujudkan oleh Presiden Jokowi. Mereka kini bisa mengenakan seragam, tas, dan perlengkapan sekolah baru. Sebelumnya anak-anak itu hanya mengenakan kantong plastik bekas untuk membawa buku ke sekolah, seragam butut dan selalu bertelanjang kaki.
Sejumlah motor membawa bantuan untuk Bengkayang. (Foto: Dok. Sespri Presiden)
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah motor membawa bantuan untuk Bengkayang. (Foto: Dok. Sespri Presiden)
Namun ternyata permasalahan pendidikan di kawasan perbatasan belum selesai sampai di situ. Setelah kebutuhan perlengkapan sekolah terpenuhi, ternyata masih ada pekerjaan rumah lain yang belum selesai, yakni bangunan fisik sekolah.
SD dan SMP Sungkung tak memiliki gedung yang layak. Bangunan fisik sekolah hampir roboh. Jika hujan dan angin kencang, aktivitas belajar para siswa terganggu.
ADVERTISEMENT
Sebuah motor terjebak lumpur menuju Bengkayang (Foto: Dok. Sespri Presiden)
zoom-in-whitePerbesar
Sebuah motor terjebak lumpur menuju Bengkayang (Foto: Dok. Sespri Presiden)
Akses menuju SDN 04 Sungkung juga tidak mudah. Perjalanan dari Pontianak ke Entikong memakan waktu 6-7 jam menggunakan kendaraan darat. Kemudian dari Entikong ke Sungkung harus dilalui dengan perahu yang memakan waktu 7-8 jam. Lalu dari Sungkung hingga SDN 04 Sungkung masih harus ditempuh dengan perjalanan darat selama 1 jam.
Tak hanya sulit diakses, di zaman se-modern ini, warga Sungkung masih belum dapat menikmati aliran listrik. Padahal sebetulnya di kawasan ini sangat memungkinkan dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hydro (PLTMH) karena banyaknya aliran sungai.
Anak Bengkayang dapat tas dari Jokowi (Foto: instagram/@anggitpurwito)
zoom-in-whitePerbesar
Anak Bengkayang dapat tas dari Jokowi (Foto: instagram/@anggitpurwito)
Maka jangan salahkan mereka jika selama ini menggunakan dua mata uang, yakni rupiah dan ringgit. Dengan ringgit, mereka dapat membeli berbagai kebutuhan lebih murah. Sedangkan dengan rupiah, mereka harus membayar lebih mahal.
ADVERTISEMENT
Wajar saja, sebab biaya distribusi barang memang sangat mahal. Ojek untuk mengangkut barang-barang dari Entikong ke Sungkung harus dibayar minimal Rp 450 ribu per motor.
Anak-anak Bengkayang minta tas ke Pak Jokowi (Foto: instagram/@anggitpurwoto)
zoom-in-whitePerbesar
Anak-anak Bengkayang minta tas ke Pak Jokowi (Foto: instagram/@anggitpurwoto)
Sentuhan pemerintah setempat tentu sangat diharapkan demi menjaga mimpi anak-anak tangguh ini. Di tengah segala keterbatasan, mereka masih bersemangat untuk terus belajar.
Bagi Anda yang tergerak untuk membantu saudara kita di ujung negeri ini, dapat menyalurkan donasi melalui rekening kitabisa.com berikut: