Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Mereka yang Dulu Komandan Prabowo, Kini Bantu di Kabinet
28 Oktober 2024 10:28 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Presiden Prabowo Subianto menyelesaikan retreat dengan seluruh kabinet Merah Putih. Prabowo memang menggandeng semua lapisan untuk bisa membantunya mewujudkan berbagai program yang telah ditetapkan selama kampanye.
ADVERTISEMENT
Tak cuma anak-anak muda, para senior juga masih digandeng Prabowo ke dalam kabinet. Tak terkecuali para senior Prabowo semasa masih aktif di TNI AD.
Sedikitnya, ada dua nama besar senior Prabowo di kabinet: Wiranto dan Luhut Binsar Pandjaitan.
Wiranto kini menjabat sebagai Penasihat Khusus Bidang Politik dan Keamanan. Sedangkan Luhut mengemban 2 jabatan sekaligus.
Pertama sebagai Dewan Ekonomi Nasional, kedua Penasihat Khusus Presiden Bidang Digitalisasi dan Teknologi Pemerintahan.
Prabowo dan kedua seniornya itu punya hubungan yang unik. Setiap masa punya ceritanya masing-masing.
Luhut
Luhut misalnya. Dia merupakan komandan Prabowo saat masih bertugas di Kopassus yang saat itu masih bernama Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha).
Luhut, jebolan Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) 1970, lebih senior dari Prabowo yang lulusan 1974. Tak heran Prabowo biasa memanggil Luhut dengan sebutan “Abang.”
ADVERTISEMENT
Mayor Luhut dan Kapten Prabowo awalnya mengikuti latihan di Grenzschutzgruppe 9 (GSG-9), kesatuan antiteror di bawah Polisi Federal Jerman. Belajar di sana amat bergengsi.
Selain belajar di Jerman, Luhut dan Prabowo dikirim ke beberapa negara lain. Mereka pernah mengenyam ilmu di United Kingdom Special Forces, Special Boat Service di bawah Angkatan Laut Inggris, satuan antiteror Groupe d’Intervention de la Gendarmerie Nationale (GIGN) di bawah Kepolisian Prancis, dan Satuan Antiteror Marinir Belanda.
Berikutnya, berbekal sederet pengalaman dari pasukan elite itu, Luhut mengusulkan pembentukan satuan antiteror dalam tubuh Kopassandha. Gagasan inilah yang menjadi cikal bakal Detasemen Khusus 81 Penanggulangan Teror atau Sat-81/Gultor Kopassus.
Saat satuan itu dibentuk, Mayor Luhut didapuk menjadi komandan, dengan Prabowo sebagai wakilnya. Di sinilah persahabatan Prabowo dan Luhut diuji, layaknya tak ada hubungan yang selamanya manis.
ADVERTISEMENT
Wiranto
Wiranto dan Prabowo juga tidak kalah "unik". Wiranto merupakan Menhankam/Pangab. Otomatis, dia merupakan komandan Prabowo di TNI saat itu.
Prabowo saat itu menjabat sebagai Danjen Kopassus lalu dipromosikan jadi Pangkostrad dengan pangkat jenderal bintang 3 atau Letjen.
Tapi, Prabowo hanya sekitar 3 bulan menjabat. Setelah itu dia diberhentikan dari dinas TNI.
Prabowo diberhentikan dengan hormat dari TNI karena kasus penculikan aktivis pada 1998. Dan yang mencabut langsung pangkat letjen dari pundak Prabowo tak lain adalah Wiranto.
Namun, layaknya sebuah hubungan, mereka bertiga sudah melalui pasang surut. Sampai akhirnya, Prabowo, Wiranto, dan Luhut, berada di barisan yang sama, saling mendukung, dan kini berada di pemerintahan di bawah komando Prabowo.