Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Mereka yang Menolak Memberikan Kursi untuk Ibu Hamil
14 Juni 2017 14:55 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT
Menjalani kehamilan namun harus tetap aktif melakukan berbagai kegiatan tentu bukan perkara mudah. Ibu hamil yang fisiknya rentan dan cepat mengalami kelelahan tentu harus berjuang untuk bisa melakukan kegiatan sehari-hari. Apalagi jika harus bepergian dengan kendaraan umum seperti bus atau kereta.
ADVERTISEMENT
Tak jarang para penumpang kendaraan umum cuek dan merasa kesal jika harus memberikan kursi mereka kepada ibu hamil.
Masih ingat Dinda? Yang pada 2014 lalu memposting kekesalannya karena ia diminta bangun dari tempat duduknya di KRL untuk diberikan pada seorang ibu hamil? Saat itu, Dinda mengungkapkan komentar penuh rasa kesal di akun Path pribadinya.
Sontak semua orang terkejut. Dinda kala itu keberatan memberikan tempat duduk karena ia adalah satu dari ribuan commuters yang berjibaku dengan ganasnya medan perang di KRL.
Dinda tak rela perjuangannya berangkat kerja pukul 5 pagi, naik ojeg 1 kali dan naik angkot 2 kali ke stasiun dan usahanya mendapat tempat duduk harus diambil begitu saja oleh sosok ibu hamil.
ADVERTISEMENT
"Benci sama ibu-ibu hamil yang tiba-tiba minta duduk. Ya gue tahu lo hamil tapi plis dong berangkat pagi. Ke stasiun yang jauh sekalian biar dapat duduk, gue aja enggak hamil bela-belain berangkat pagi demi dapat tempat duduk. Dasar emang enggak mau susah," begitu kira-kira isi postingan Dinda saat itu.
Dalam postingan yang ia unggah, tidak hanya Dinda, beberapa temannya pun ikut berkomentar dan nyinyir, sepakat dengan Dinda bahwa ibu hamil itu tidak boleh menyusahkan orang lain.
Netizen kemudian berkomentar dan Dinda dikecam. Saran dan masukan untuk Dinda juga berdatangan. Gadis ini pun meminta maaf atas komentar pedasnya tersebut.
ADVERTISEMENT
Kejadian nyinyirin ibu hamil yang mendapat tempat duduk di KRL kembali terulang. Kali ini komentar dari Shafira Nabila Cahyaningtyas yang mendapat sorotan. Sama seperti Dinda, Shafira juga kesal karena harus memberikan kursi yang ia duduki kepada ibu hamil.
Meski akhirnya Shafira juga meminta maaf, namun insiden ini menyisakan emosi dan rasa sedih bagi para ibu hamil.
Rasa kurang simpati terhadap ibu hamil sebetulnya tidak hanya terjadi di Indonesia. Negara-negara lain seperti di Inggris, para ibu hamil juga menghadapi dilema yang sama. Ibu hamil pengguna subway di London misalnya, mereka punya pin khusus yang menunjukkan mereka tengah mengandung. Namun meski sudah punya embel-embel pin, para pengguna kereta cuek saja dan enggan memberikan kursi mereka. Bahkan saat mereka jelas-jelas duduk di kursi prioritas.
ADVERTISEMENT
Seperti dikutip dari Daily Mail , Hillary Freeman, seorang ibu hamil yang sama-sama berjuang kala jam sibuk menyapa kota London, menceritakan pengalamannya saat naik kereta.. Freeman mengatakan meski kehamilannya jelas terlihat, para pengguna kereta cuek dengan keberadaannya.
"Setiap kali aku harus menggunakan kereta di jam sibuk, hal yang sama terjadi. Para penumpang berlomba mendapatkan tempat duduk. Biasanya mereka akan pura-pura sibuk menggunakan ponsel, membaca koran dan cuek," ujarnya.
Freeman mengatakan para wanita biasanya lebih cuek dengan ibu hamil. Beberapa wanita sering kali mengatakan, ia seharusnya duduk saja di rumah dan tidak lagi bepergian dengan kehamilannya.
Pro-kontra soal ibu hamil yang mendapat selain kursi prioritas memang masih menjadi perdebatan. Beberapa orang setuju bahwa ibu hamil tidak seharusnya mengambil kursi yang bukan prioritas, sementara yang lain meminta pihak KAI untuk membuat semua kursi menjadi prioritas, sehingga tidak lagi ada alasan bagi penumpang untuk tidak memberikan kursi pada ibu hamil.
ADVERTISEMENT
Bagaimana menurutmu?